Pemerintah Obral Subsidi Kendaraan Listrik Tetapi Biaya Kesehatan Minta Diirit, Partai Demokrat: Maunya Apa Sih?

  • Bagikan
Ilustrasi mobil listrik. (int)

FAJAR.CO.ID -- Pemerintah akan mengobral subsidi besar-besaran kepada pembeli kendaraan listrik di Indonesia. Itu berlaku untuk pembeli mobil dan motor listrik yang memiliki pabrik di Indonesia,

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, besaran subsidi yang akan diberikan Rp80 juta untuk mobil listrik. Sementara itu untuk pembelian mobil berbasis hybrid akan diberikan subsidi sebesar Rp40 juta.

Untuk pembeli motor listrik baru, besaran subsidi yang akan digelontorkan Rp8 juta. Sementara itu, untuk motor konversi, besaran subsidi yang akan digelontorkan mencapai Rp5 juta.

Terkait hal itu, Politisi Partai Demokrat, Ardi Wirdamulia, menyampaikan kritik atas kebijakan yang dinilai aneh tersebut. Dia lantas membandingkan dengan subsidi BPJS Kesehatan yang justru anggarannya diirit.

"Saya beneran ngga paham jalan pikiran rezim ini. Orang beli mobil disubsidi tapi BPJS kesehatan diirit. Maunya apa sih?," tulis Ardi Wirdamulia melalui akun twitternya @awemany, dikutip fajar.co.id pada Kamis malam (15/12/2022).

Cuitan itu pun ramai ditanggapi netizen. Sebagian besar dari mereka juga merasa kebijakan tersebut janggal.

"Maunya biar duit buat bayar konsumsi energi listrik mengalir ke oligarki batubara. Sedangkan rakyat yang sakit semakin menderita. Jarak kaya-miskin makin menganga. Padahal, masalah yang lebih utama ekonomi kita pada distribusi harta daripada income per kapita yang dihitung secara rata-rata," tulis salah satu netizen.

"Tahun depan krisis d gembor2kan, rakyat d takut2i. Giliran ngasih duit ke pengusaha mampu bayar. Dasar kopla*," kritik lainnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan