Hal itu bisa terjadi asalahkan para sukarelawan keduanya benar-benar melakukan tugas dan fungsinya dalam menyosialisasikan 'jagoannya' ke masyarakat.
Selain menyosialisasikan kepada masyarakat, keduanya juga harus melakukan komunikasi dengan partai politik agar mau meminangnya sebagai capres. Pasalnya, dua tokoh tersebut hingga saat ini belum memiliki partai untuk menjadi kendaraan politik pada Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil survei LSN, kedua tokoh tersebut berada pada klaster capres papan tengah yang terdiri dari beberapa tokoh yang memiliki elektabilitas antara 2% hingga 8%.
Mereka yang termasuk dalam kluster ini adalah Ridwan Kamil (7,3%), Moeldoko (4,1%), Andika Perkasa (2,7%), Sandiaga Uno (2,5%), AHY (2,4%), dan Erick Thohir (2,0%).
Sementara untuk klaster pertama capres 2024, terdiri dari Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Tingkat elektabilitas masing-masing berkisar antara 20% hingga 25% dan terpaut jauh dengan elektabilitas capres di bawahnya.
"KSP Moeldoko sebenarnya dan Ridwan Kamil (RK) juga berpotensi menyodok ke papan (capres) atas dalam sisa waktu 14 bulan menjelang Pilpres 2024," ujar Gema. (jpnn/fajar)