FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Owner Cyber Muslim Grup, Muhammad Assaewad mengunggah sebuah video belasan perempuan yang disebutnya pelajar dengan mengenakan hijab tengah kerja bakti membersihkan gereja.
Dalam video nampak para pelajar itu membersihkan gereja. Ada yang menyapu, lap meja hingga jendela.
Assaewad berpesan agar jangan sampai toleransi kebablasan.
“Pesan saya ‘jika siswi ini muslimah’. Jangan sampai toleransi kebablasan, ya dik! Belajarlah ilmu agama dan akidah dengan baik,” ucapnya, Jumat, (16/12/2022).
Dia juga berpesan, toleransi pada intinya saling menghormati dan tidak saling menghina.
“Kita cukup menghormati sesama saudara kita non muslim, tdk menghina keyakinannya dan tidak mengganggu mereka. Prinsip kita; ‘Lakum dinukum, wa liyadin’,” tandasnya.
Tak sedikit warganet yang mengomentari unggahan itu. Ada yang setuju dengan pendapat Assaewad, adapula sebaliknya.
“Kalau kerja bakti membangun gereja atau membersihkan enggak boleh ya? Minta saya itu urusannya muamalah bukan akidah, kalau untuk ucapan selamat natal baru itu tidak boleh, jadi menurut ku sah-sah saja kalau urusan bersihin gereja,” balas @cah***
“Ini toleransi yang ke bablasan. Gurunya goblok,” tambah @Zoel***
“Saya lebih suka kalau adik-adik itu enggak pakai jilbab pakai baju normal biasa saja, selain lebih cantik juga mensyukuri anugerah Tuhan dengan rambut yg indah. Daripada menyapu gereja hanya untuk diviralkan, enggak tulus dari hati,” imbuh @luci***
“Kalau cuman bersih-bersih gereja saja kamu permasalahkan, belajar sejarah kenabian sana. Nabi pernah menawarkan bantuannya untuk membangun gereja. Jadi kalau hanya sapu-sapu, malah bisa jadi sunnah Nabi. Ngerti ora son???,” pungkas @Isho***. (selfi/fajar)