Setelah itu, Ganjar menyebut cara lain Pemprov Jateng meningkatkan geliat UMKM adalah komitmen untuk membeli produk dari produsen lokal tersebut. “Dengan cara apa? Umpama 40 persen dari APBN/APBD mesti dibelanjakan untuk produk UKM, itu bagus,” jelasnya.
Ganjar sendiri telah menganggarkan Rp 3,8 triliun dari APBD Jateng untuk belanja produk UMKM lokal. Hal itu menunjukkan komitmen Pemprov Jateng menggunakan produk dalam negeri berkisar 92,12 persen dari APBD Jateng per 30 September 2022.
Ganjar menyebut, potensi pelaku UMKM sangat besar. Oleh karena itu, ke depannya UMKM semakin menggeliat, sehingga perekonomian masyarakat bisa terus meningkat.
“Maka tadi 2023 ada pertanyaan ‘kira-kira ekonominya lesu ngga ya, kira-kira UKM bisa hidup ngga ya’. Justru sebenarnya dengan potensi yang ada, dengan jumlah penduduk kita yang tinggi, kita bisa mendorong UKM kita mengisi slot-slot kosong,” pungkas Ganjar. (jpg/fajar)