Majukan Ekonomi Syariah, PBNU Gandeng Prudential Syariah

  • Bagikan
PBNU dan Prudential Syariah tanda tangani MoU untuk kerja sama literasi dan inklusi keuangan Syariah. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia terut menjadi perhatian besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Maka tidak heran, untuk tujuan tersebut, PBNU mencoba menjalin kemitraan strategis dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah).

Kemitraan PBNU dan Prudential Syariah itu mencakup kerja sama di berbagai bidang. Di antaranya pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan syariah, edukasi serta kerja sama kesehatan dan pendidikan berbasis Syariah, serta zakat infak sedekah dan wakaf (Ziswaf).

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyambut baik kerja sama PBNU dengan Prudential Syariah untuk memajukan ekonomi syariah nasional. Selain itu mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia pada 2024.

”Kami percaya dengan bertumbuhnya ekonomi Syariah di Indonesia, akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gus Yahya seperti dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, berdasar laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Angka itu setara dengan 86,7 persen populasi di dalam negeri.

”Apabila dibandingkan secara global, jumlah populasi muslim di Indonesia setara dengan 12,30 persen dari populasi muslim dunia yang sebanyak 1,93 miliar jiwa,” terang Gus Yahya.

Menurut Gus Yahya, laporan tersebut memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendorong ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan yang kuat dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional. Hal itu pada akhirnya membuktikan keabsahan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global.

Sementara itu, Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar mengatakan, program-program tersebut ditujukan bagi masyarakat Indonesia. Khususnya, warga nahdliyin yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang.

”Dengan kerja sama ini, perusahaan semakin memperluas jangkauan kepada masyarakat khususnya warga nahdliyin, untuk mengakses solusi asuransi jiwa berbasis syariah yang halal, komprehensif, dan terjangkau,” tutur Omar Sjawaldy Anwar.

Kemitraan PBNU bersama Prudential Syariah, lanjut dia, diharapkan dapat menjangkau komunitas-komunitas muslim, UMKM, perempuan, pelajar duafa berprestasi, termasuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia yang sedang mengalami bencana alam. Sehingga, kerja sama tersebut dapat membawa keberkahan untuk sesama.

”Kami sangat berbahagia dapat bersama-sama dengan PBNU, sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional melalui beragam inisiatif sepanjang 2023,” ucap Omar Sjawaldy Anwar.

Omar menyatakan, komitmen berkelanjutan perusahaan untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi syariah nasional didukung 3 strategi. Yakni inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi. Melalui Sharia Knowledge Centre (SKC), pihaknya siap membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah masyarakat Indonesia, serta menjadi medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan syariah.

”SKC memiliki pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi, dan dibagi menjadi empat kanal penting, yaitu edukasi, regulasi dan data, penelitian dan pengembangan, serta bincang syariah,” kata Omar Sjawaldy Anwar. (ant/jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan