FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Andi Amran Sulaiman turut berduka atas meninggalnya satu orang peserta tarik tambang secara beramai-ramai yang diselenggarakan oleh IKA Unhas Sulsel.
"Saya secara pribadi dan mewakili seluruh alumni Unhas menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya satu orang peserta tarik tambang," tutur Andi Amran saat dihubungi, Senin 19 Desember 2022.
Pada saat acara tarik tambang berlangsung Ketua Umum PP IKA Unhas diwakili oleh Ketua Harian Rahman Pina.
Amran yang baru saja tiba dari luar kota, mengaku mendapat laporan dari Sekjend IKA Unhas Prof Yusran Yusuf dan Direktur Executive Salahuddin bahwa ada korban jiwa saat acara tarik tambang.
Mantan Menteri Pertanian itu langsung tergerak untuk memberi santunan kepada anak korban yang meninggal dunia berupa beasiswa untuk keberlanjutan pendidikan sebesar Rp 50 juta.
Beasiswa tersebut diserahkan langsung oleh Amran kepada anak korban di Kantor Sekretariat IKA Unhas di Makassar.
Selain itu Pengurus Pusat IKA Unhas juga memberangkatkan umrah kepada orang tua korban yang diserahkan langsung Rahman Pina didampingi Ady Ansar, Prof Yusran Yusuf dan Direktur Executive Salahuddin.
"Semoga itu dilihat sebagai tanda empati dan kehadiran kami keluarga besar alumni Unhas. Tidak dilihat jumlahnya, tapi empati dan kehadiran kami," ucapnya.
Selain beasiswa, putra korban meninggal dunia juga diberi garansi dapat bekerja di salah satu perusahaan Andi Amran Sulaiman kelak setelah menyelesaikan pendidikannya.
Korban meninggal bernama Masyita (43) merupakan Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini akibat kecelakaan usai mengikuti Lomba Tarik Tambang yang hendak memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (18/12/2022).
IKA Unhas Sulsel mengumpulkan sekitar 5.000 peserta dari alumni dan warga sekitar.
Sementara itu Wali Kota Makassar sekaligus Ketua IKA Unhas Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto menyebut almarhumah adalah sosok pekerja keras.
Tak hanya itu, Masyita juga dikenal sebagai Ketua RT yang memiliki dedikasi tinggi terhadap Pemkot Makassar dan masyarakatnya.
Kata Danny Pomanto, pihak panitia telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir segala jenis insiden yang tidak diinginkan.
Karena itu, panitia telah memiliki pengawas untuk masing-masing jarak di setiap wilayah.
"Kita tidak pernah mau ada insiden seperti ini, makanya kita berusaha se-safety mungkin sejak awal. Bahkan saya datangi satu per satu. Tapi namanya insiden tidak ada yang pernah menduga," ungkap Danny melayat ke rumah duka di Jalan Kelapa Tiga, Kecamatan Rappocini.
Insiden ini mengakibatkan tiga orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. (dra/fajar)