FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan soal OTT itu membuat negeri ini jelek dan meminta KPK tidak sering menggelar operasi tangkap tangan (OTT), memantik reaksi tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Syadat Hasibuan (Gus Umar).
Menurut Gus Umar, ia tidak bisa membayangkan kalau Menko Marves tersebut menjadi presiden.
Dia menambahkan, kalau bukan karena OTT tidak akan pernah melihat Setya Novanto bisa ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK.
"Kebayang gak kalau dia jd presiden? Klu gak krn ott kita gak akan pernah lihatsetnov bisa ditangkap KPK. Sombong," cuit Gus Umar di linimasa Twitternya dikutip FAJAR.CO.ID, Selasa (20/12/2022).
Tak ayal, cuitan Gus Umar itu pun direspons mantan penyidik KPK, Novel Baswedan.
Menurut pria yang lahir di Semarang, 22 Juni 1977 itu, katanya pengawasan dilakukan dengan digitalisasi, tetapi jangan-jangan yang dilakukan hanya elektronisasi, yang akhirnya pengawasannya tidak berjalan.
Dia menilai, jangan sampai digitalisasi hanya dijadikan modus seolah ada pengawasan.
"Iya bang Katanya dilakukan pengawasan dgn digitalisasi, tp jgn2 yg dilakukan hanya elektronisasi. Akhirnya pengawasannya nggak berjalan.Dan tentu penyimpangan / potensi korupsi mjd besar, kembali yg dirugikan adl negara. Jgn sampai digitalisasi jadi modus seolah ada pengawasan," respons Novel Baswedan menanggapi cuitan tokoh NU tersebut.
Gus Umar juga merespons tanggapan Novel Baswedan itu.
Dia juga mempertanyakan mengapa OTT saat ini dipermasalahkan?.