FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya menjawab terkait penyebab sejumlah kader yang memilih hengkang. Ternyata, ada tuntutan yang belum sanggup dipenuhi partai.
Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan mengungkapkan alasan di balik kader-kadernya yang mengundurkan diri. Ia mengatakan bahwa rerata karena merasa tidak mendapatkan fasilitas dan promosi jabatan yang lebih tinggi.
“Yang ada sebenarnya, bisa dikatakan dari teman-teman yang mengundurkan diri itu ingin mendapatkan perhatian. Bentuk perhatian ini, mungkin ingin dipromosikan untuk jenjang berikutnya atau dari sisi perhatian yang sifatnya fasilitas,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (21/12).
Dengan begitu, August menegaskan bahwa tak ada permasalahan sistemik secara internal partai. Selama ini, ia mengatakan baha PSI tidak memiliki banyak anggaran yang bisa memenuhi keinginan kader-kader yang mundur tersebut.
“Kemarin, kita bersyukur bisa lolos verifikasi faktual dengan mengandalkan semangat juang dan kerja keras teman-teman di lapangan,” ucapnya.
Namun begitu, ia mengakui bahwa tuntutan kader yang mundur itu lumrah diajukan. Hanya saja, tuntutan itu belum bisa dikabulkan karena PSI masih harus berjuang agar lolos menjadi peserta Pemilu. Dalam proses itu saja, kata August, PSI sebagai partai baru cukup “ngos-ngosan” untuk bsiaa bisa meraih suara rakyat.
“Kami juga mengajukan proposal kepada donatur yang mana donatur itu bukan berarti membelenggu kami dari sisi kebijakan. Jadi, jika kita sangat diharapkan oleh teman-teman yang mengundurkan diri untuk memfasilitasi mereka, kita belum memadai secara materi. Kita masih berjuang,” tandasnya.