Libur Nataru, Pengendara Keluhkan Kemacetan Parah di Jembatan Pute Maros

  • Bagikan
Jembatan Sungai Pute di poros nasional Makassar-Parepare. (Youtube Didit S)

"Kalau hari-hari biasa, biasanya macetnya saat sore. Tapi tidak separah hari Sabtu dan Minggu," sambung Saddam.

Kemarin, saat melintas ke arah Pangkep, lagi-lagi dia terjebak kemacetan. "Yang macet dari arah dari Maros menuju Pangkep sampai SPBU. Mungkin sekitar 2 kilo(meter)-lah," katanya.

Meski hanya menggunakan sepeda motor, perjalan Saddam juga terganggu akibat kemacetan itu. Penutupan total Jembatan Pute membuat arus menumpuk di satu jalur. Titik contraflow tak terkontrol lantaran ketiadaan petugas.

"Setiap sore selalu macet, mungkin karena sore itu jam pulang kantor, jadi banyak yang melintas. Belum lagi truk dari daerah lain melintas di sini. Karena ini jalan Trans-Sulawesi," keluh Saddam lagi.

Sangat Lama

Pada Ramadan lalu, Jembatan Pute sudah ditutup. Hingga kini, masih juga ditutup. Telah berbulan-bulan pengguna jalan Trans-Sulawesi merasakan macet akibat proyek mulur itu.

"Apalagi kalau ada truk mogok, tambah panjang lagi macetnya. Karena banyak kendaraan yang lewat. Apalagi, kalau sore dan hari Sabtu sama Minggu, pasti macet," ungkap Hajrah, salah seorang warga.

Pengerjaan Jembatan Pute diakuinya sudah lama terjadi. Proyek di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, hingga kemarin masih ditutup. Meski, memang sudah ada uji coba penggunaan.

Ketika kemacetan terjadi, pengendara biasanya harus menunggu berjam-jam. "Tergantung panjangnya macet, tapi bisa satu sampai dua jamlah baru bisa lolos," beber Hajrah.

Memang, sejumlah pengguna jalan yang melintas di jalan Poros Maros-Pangkep itu mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang arsiran Jembatan Pute. Jembatan ini terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan