FAJAR.CO.ID, MAROS -- Jembatan Pute di Maros menuai keluhan luas. Sejak awal 2022, penghubung Trans-Sulawesi itu ditutup.
TELAH berbulan-bulan jembatan itu menyebabkan kemacetan parah tiap sore hingga malam. Terutama pada Sabtu-Minggu, kemacetan bahkan terjadi sepanjang hari, kecuali dini hari.
Para pengguna kendaraan, terutama roda empat, kerap terjebak sejam hingga dua jam di jalur itu. Jalanan yang seharusnya dua jalur, dijadikan satu. Contraflow (jalur berlawanan) terpaksa ditempuh, mengakibatkan kendaraan menumpuk.
Warga yang bolak-balik ke Makassar merasakan penderitaan lantaran kelambanan pengerjaan proyek perbaikan dan perkuatan Jembatan Pute itu. Mereka mengeluhkan prosesnya yang dianggap terlalu lama.
Begitu banyak kerugian pengguna jalan lantaran terjebak di jalur itu setiap saat. Selain pemborosan bahan bakar, waktu yang mereka habiskan juga terlalu banyak. Padahal, semestinya bisa digenjot lantaran jembatan itu merupakan urat nadi jalur Trans-Sulawesi.
Pada akhir pekan, kemacetan bahkan mencapai lima kilometer dari dua arah: Maros ke Pangkep dan sebaliknya. Dari arah Makassar, macet mulai terjadi sebelum SPBU. Dari arah Pangkep, kemacetan mulai terjadi setelah Sungai Kalibone.
"Kalau weekend biasanya memang kemacetannya panjang," beber Saddam, salah seorang pengendara, Selasa, 20 Desember.
Sebagai warga yang selalu melintasi rute itu, Saddam merasakan beratnya kondisi lantaran proyek Jembatan Pute yang terlalu lama dikerjakan. Belum lagi nyaris tak ada petugas lalu lintas atau dinas perhubungan bertugas di lokasi.
"Kalau hari-hari biasa, biasanya macetnya saat sore. Tapi tidak separah hari Sabtu dan Minggu," sambung Saddam.
Kemarin, saat melintas ke arah Pangkep, lagi-lagi dia terjebak kemacetan. "Yang macet dari arah dari Maros menuju Pangkep sampai SPBU. Mungkin sekitar 2 kilo(meter)-lah," katanya.
Meski hanya menggunakan sepeda motor, perjalan Saddam juga terganggu akibat kemacetan itu. Penutupan total Jembatan Pute membuat arus menumpuk di satu jalur. Titik contraflow tak terkontrol lantaran ketiadaan petugas.
"Setiap sore selalu macet, mungkin karena sore itu jam pulang kantor, jadi banyak yang melintas. Belum lagi truk dari daerah lain melintas di sini. Karena ini jalan Trans-Sulawesi," keluh Saddam lagi.
Sangat Lama
Pada Ramadan lalu, Jembatan Pute sudah ditutup. Hingga kini, masih juga ditutup. Telah berbulan-bulan pengguna jalan Trans-Sulawesi merasakan macet akibat proyek mulur itu.
"Apalagi kalau ada truk mogok, tambah panjang lagi macetnya. Karena banyak kendaraan yang lewat. Apalagi, kalau sore dan hari Sabtu sama Minggu, pasti macet," ungkap Hajrah, salah seorang warga.
Pengerjaan Jembatan Pute diakuinya sudah lama terjadi. Proyek di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, hingga kemarin masih ditutup. Meski, memang sudah ada uji coba penggunaan.
Ketika kemacetan terjadi, pengendara biasanya harus menunggu berjam-jam. "Tergantung panjangnya macet, tapi bisa satu sampai dua jamlah baru bisa lolos," beber Hajrah.
Memang, sejumlah pengguna jalan yang melintas di jalan Poros Maros-Pangkep itu mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang arsiran Jembatan Pute. Jembatan ini terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.
Pasalnya sudah hampir setahun pengguna jalan kerap mengalami kemacetan setiap melintas di Jalan Poros Maros itu, terutama pada jam-jam sibuk. Pengalihan kendaraan memanfaatkan jembatan lama, yang seharusnya untuk satu jalur arah ke Makassar itu.
Belum lagi kondisi jalanan di Jembatan Pute yang lama kondisinya rusak dan penuh tambalan. Sehingga ada perlambatan setiap melintas di area itu, yang pada akhirnya memperparah kemacetan.
Jawaban Pelaksana
Terpisah, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN III Sulsel Malik mengatakan pihaknya terus mengupayakan penyelesaian Jembatan Sungai Pute. Sudah ada terget yang telah dibuat, yakni tak menyeberang ke 2023.
"Diusahakan rampung sebelum Natal dan tahun baru. Sekitar tanggal 23 (Desember 2022, red)," katanya.
Dia mengatakan saat ini sudah memasuki tahap uji beban. "Waktu hari Minggu uji beban, sisa menunggu hasil uji beban, hari Rabu (hari ini, Red)," ungkapnya.
Diakuinya proses uji beban dilakukan terhadap 14 unit truk yang melintas. "14 truk itu sekitar 300 ton," sebutnya
Khusus pengerjaan Jembatan Sungai Pute, anggarannya sekitar Rp15 miliar. Sementara untuk kondisi jalan berlubang di Jalan Poros Maros juga diakuinya saat ini tengah dalam pengerjaan.
"Kita masih lanjut tutup aspal, ada sekitar 100 kilometer yang ditangani. Anggaran untuk 2022 sekitar Rp10 miliar," katanya. (rin/zuk-dir/fajar)