Hari Ibu, Anies Baswedan Ingat Kembali Kisah Perjuangan Sang Nenek Ikut Kongres Perempuan

  • Bagikan
Barkah, nenek Anies Baswedan, salah satu aktivis pergerakan perempuan di masa pra-kemerdekaan. (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

FAJAR.CO.ID -- Mantan Menteri Pendidikan dan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2022, hari ini.

Melalui unggahannya di twitter, Anies Baswedan mengaku mengingat kembali perjuangan nenek kandungnya yang turut andil dalam pergerakan di masa pra-kemerdekaan.

"Setiap Hari Ibu diperingati, maka selalu juga teringat pada Nenek. Barkah namanya. Lahir dan besar di Tegal, Jawa Tengah, seorang pegiat pergerakan perempuan sejak pra-kemerdekaan. Beliau adalah salah satu peserta Kongres Perempuan di Jogja," tulis Anies di akun twitternya, @aniesbaswedan.

"22 Desember, Hari Ibu di Indonesia, bukan hanya untuk mengingat “ibu” yang melahirkan dan membesarkan kita, tapi juga mengingat pergerakan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Selamat Hari Ibu," tambahnya.

Untuk diketahui, tonggak sejarah kebangkitan perempuan Indonesia yang berhasil menyatukan seluruh perkumpulan kaum perempuan ke dalam “Perikatan Perempuan Indonesia”, maka saat pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938 ditetapkan tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia pertama itu sebagai Hari Ibu.

Dalam perjalanan waktu kemudian Presiden Soekarno ketika itu mengesahkannya melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 sehingga setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari Ibu sampai saat ini.

Tentang Barkah yang mengikuti kongres pertama tersebut, penuh dengan perjuangan. Pihak Belanda ketika itu melarang orang-orang daerah untuk mengikuti kongres tersebut, termasuk Barkah dan kawan-kawannya sesama pegiat pergerakan perempuan yang dari Tegal. Karena Barkah merupakan berasal dari Tegal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan