“Agar aset-aset itu menjadi aset-aset yang produktif. Sehingga memberikan dampak yang positif bagi ekonomi Indonesia,” imbuhnya.
Sementara soal aset berupa bangunan, Jokowi menyentil bahwa ada aset-aset yang sudah dibangun tetapi menganggur, tidak dipakai, dan juga tidak disewakan. Ia meminta hal-hal semacam itu untuk dihentikan.
Selain itu, hal yang sama juga berlaku bagi sejumlah peralatan yang dibeli tetapi tidak digunakan dan hanya ditumpuk di gudang. Jokowi bahkan meminta jajarannya untuk mengecek aset-aset negara yang banyak nganggur di dinas-dinas serta BUMN.
“Dibangun gedung, dibiarkan nganggur. Disewa tidak, dipakai tidak. Hal-hal yang seperti ini harus kita hentikan. Berhenti. Dibelikan peralatan tidak dioperasionalkan ditumpuk di gudang, banyak itu. Coba di cek-cek di dinas-dinas, di BUMN-BUMN, banyak sekali. Dipikir saya nggak tahu? Tahu!” tegas Jokowi.
“Inilah hal-hal yang meyebabkan kita tidak produktif. Dimulai dari hal-hal membeli alat yang tidak diperlukan, juga banyak pembelanjaan yang tidak produktif seperti ini. Kemampun domestik kita harus kita garap,” tambahnya.(jpc-msn/fajar)