Bill Gates Sebut Gaya Kepemimpinan Elon Musk di Twitter Memperburuk Polarisasi Digital

  • Bagikan
Bill Gates dan Elon Musk.

FAJAR.CO.ID -- Bill Gates mengomentari gaya Elon Musk saat mengelola Twitter selama dua bulan terakhir. Dia menyebut, gaya kepemimpinan Elon Musk di Twitter itu justru memperburuk polarisasi digital. Bill Gates berpikir bahwa alih-alih membuat keputusan berdasarkan serangkaian tindakan, Elon Musk justru mengikuti gaya memimpin seat-of-the-pants.

Seat of the pants sendiri bisa diartikan sebagai upaya menjalankan sesuatu yang tidak berdasarkan teknologi atau teori formal, tapi berdasarkan pengalaman, penilaian dan usaha pribadi saja. “Situasi di Twitter sekarang sedang mengaduk-aduk,” kata Bill Gates kepada Financial Times dilansir via Gizchina.

Gaya memimpin Elon Musk menurut Bill Gates tidak tepat. Sebagai platform media sosial, seharusnya Twitter memikul tanggung jawab besar. Karena itu dalam menjalankan platform ini perlu fokus pada hal-hal yang lebih substansial.

Diketahui, Elon Musk membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau berkisar Rp 685 triliun lebih pada bulan Oktober lalu. Salah satu hal pertama yang dia lakukan adalah penonaktifan akun Amber Heard.

Anda mungkin berpikir tidak ada yang aneh dengan berita ini, tetapi dia adalah mantan pacar Elon Musk. Orang-orang bahkan bercanda: “ketika Anda memiliki begitu banyak uang, Anda dapat membeli platform sosial untuk membalas dendam pada mantan Anda.”

Nah, jika berbicara tentang keputusan yang lebih serius, di masa awal kepemimpinan Elon Musk di Twitter, banyak pengiklan meninggalkan platform atau menghentikan aktivitasnya karena khawatir dengan strategi moderasi kontennya.

Beberapa hari yang lalu, Elon Musk memulai jajak pendapat yang menanyakan apakah dia harus meninggalkan posisi CEO Twitter. Sebagian besar pemilih menyarankan agar dia meninggalkan posisinya.

Dia menanggapi hasil pemungutan suara dengan mengatakan, “Saya akan mengundurkan diri sebagai CEO segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk mengambil pekerjaan itu! Setelah itu, saya hanya akan menjalankan tim perangkat lunak & server.”

Orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Elon Musk sedang mencari CEO baru. Pekerjaan itu sedang berlangsung dan dimulai sebelum Musk membuka jajak pendapat.

Pekan lalu, Elon Musk men-tweet bahwa saat ini belum ada kandidat yang bersedia memimpin Twitter untuk hidup. Dia menambahkan bahwa masalahnya bukan mencari CEO tapi menemukan CEO yang bisa membuat Twitter lebih hidup atau setidaknya bisa bertahan saat ini. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan