Harga Rumah Subsidi Naik di Tahun 2023, Skema Pembiayaan Rent to Own SMF Bisa Jadi Solusi

  • Bagikan
Ilustrasi perumahan murah untuk warga miskin. (Dok pixabay)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Harga rumah subsidi berpeluang naik di tahun depan. Kemungkinan naik menjadi Rp165 juta.

Real EstateIndonesia (REI) menangkap sinyal positif dari pemerintah terkait harga baru rumah subsidi. Pasalnya belum mengalami kenaikan selama tiga tahun.

Secara nasional, data realisasi pembangunan rumah subsidi tahun 2020-2022 dari REI, telah terjual 422.132 unit. Sementara itu, masih ada 247.397 unit belum terjual.

Ketua DPD REI Sulsel, M Sadiq mengatakan untuk di Sulsel saat ini rumah subsidi yang telah terbangun 16 ribu.

"Awal tahun rumah subsidi harga baru akan dikeluarkan, harganya dari Rp156.500.000 ke Rp165 juta," ujarnya, Kamis, 15 Desember.

Secara keseluruhan, para pengembang tersebut telah lama mengeluhkan harga rumah yang tak kunjung naik selama 3 tahun. Sedangkan inflasi terus naik dan harga bahan bangunan material juga meningkat hingga mengerek ongkos produksi.

"Tahun ini tidak naik-naik, sehingga sekarang semua pengembang rumah subsidi sangat, sangat, sangat kesulitan," ujarnya.

Bahkan kendala dari ratusan unit yang belum terjual itu yakni para pengembang lebih memilih untuk menahan penjualan. Pengembang-pengembang ini lebih baik simpan produk daripada jualan.

Sehingga lebih pilih jualan sesuai dengan kebutuhan cash flow saja. Misal untuk bayar gaji pegawai, sehingga jualan berapa unit, daripada jual rugi.

Skema pembiayaan lain selain kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun jadi pilihan bagi pengembang sat ini.

SMF Tawarkan Skema Pembiayaan Rent to Own

Meski rumah subsidi bakal naik, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF hadir menawarkan skema baru pembiayaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan