FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Menteri Sosial Tri Rismaharini, memberikan penghargaan kepada Jajaran Polda Sulsel yang telah berhasil memecahkan kasus korupsi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Risma menilai, kasus BPNT itu merupakan kasus yang sulit. Dan, atas apa yang telah dipecahkan Ditreskrimum Polda Sulsel, merupakan hal yang luar biasa bagi Risma
"Saya sempat deg-degan juga atas kasus ini. Tapi akhirnya bisa pecah telur juga. Ini sangat luar biasa," ujar Risma, pada sambutannya pada penyerahan penghargaan di Aula Mappaodang Polda Sulsel, Senin (26/12/2022).
Dalam sambutannya, Risma bercerita dari hati. Kata dia, awal mendengar kabar pecahnya kasus korupsi BPNT, dia katakan akan ke Makassar dan memberikan penghargaan kepada Polda Sulsel.
"Pertama kali saya dengar ini, saya katakan saya akan ke Makassarr berikan penghargaan kepada Polda," tukasnya.
Menurut Risma, jajaran Polda Sulsel sangat telaten dalam mengusut kasus korupsi tersebut.
Risma berharap, kedepan tidak ada lagi kasus yang terulang. Dan, para pelaku tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Saya berharap tidak ada lagi. Dalam ajaran agama, membantu masyarakat yang tidak mampu. Bukan justru mengambil hak mereka yang tidak mampu," imbuhnya.
Diketahui, sebanyak 14 orang ditetapkan sebagai tersangka pada dugaan kasus korupsi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) Covid-19 dari Kemensos oleh Polda Sulsel.
Adapun para tersangka, berasal dari 3 daerah berbeda. Yaitu, Bantaeng, Sinjai, dan Takalar. Hasil audit dari KPK, sebanyak Rp25 M uang negara yang dirugikan.