FAJAR.CO.ID, CIANJUR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan isu dugaan penyelewengan bantuan gempa bumi, yang menimpa Bupati Cianjur Herman Suherman.
Menurutnya, dirinya sudah mengonfirmasi ihwal isu tersebut langsung kepada Herman Suherman. “Saya sudah konfirmasi, media hati-hati. Berikan porsi berita yang adil, kasihan menurut saya bupati Cianjur,” katanya ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (28/12).
Ridwan Kamil menjelaskan, bantuan yang dikemas ulang dan menjadi duduk perkara dari masalah ini sebenarnya dipakai supaya distribusi lebih merata. Adapun bantuan diterima dalam bentuk barang sehingga diatur oleh pemerintah.
“Bentuknya kan barang, barangnya diatur kenapa karena membantu Cianjur itu dua pilihan, mau langsung silakan, atau lewat pemerintah. Kalau lewat pemerintah pasti diatur,” ujar Ridwan Kamil.
“Karena mungkin barangnya sedikit yang butuh banyak, maka barang yang datang direpacking supaya yang mendapatkan lebih merata,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil pun tidak meyakini bahwa Bupati Cianjur Herman Suherman melakukan penyelewengan sebagaimana yang diinformasikan.
“Saya sendiri tidak meyakini ada dugaan negatif itu, tolong berikan klarifikasi seluas-luasnya kepada bupati Cianjur yang menurut saya mendapat musibah ditambahi seperti ini, saya kira ujiannya luar biasa,” jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Cianjur dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga melakukan penyelewengan bantuan korban gempa Cianjur.
Adapun pelaporan dibuat oleh Acsenahumanis Respon Foundation yang menyebut bantuan yang diberikan oleh Emirates Red Crescent berupa 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, serta baterai carge untuk tenda.