FAJAR.CO.ID, GRESIK -- Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia sepekan terakhir membuat jalur transportasi terhambat. Bahkan, akses ke Pulau Bawean, Gresik, praktis terputus. Lumpuh. Baik jalur kapal laut maupun pesawat perintis.
Dampaknya pun begitu dirasakan ribuan warga di kepulauan berjarak 80 mil dari Gresik itu. Terutama pasokan logistik.
Bersyukur, rencananya Kamis (29/12) TNI-AL akan mengoperasikan satu armadanya. Yakni, KRI Soeharso. ‘’Alhamdulillah atas keuletan Bapak Bupati dalam berkordinasi dengan berbagai pihak terutama dengan Mabes TNI-AL, insya Allah masyarakat yang ingin kembali ke kampung halaman di Pulau Bawean akan diberangkatkan dengan kapal milik TNI-AL,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Gresik Tarso Sagito, Rabu (28/12).
Tarso menjelaskan, warga asal Bawean yang hampir sepekan ini tidak bisa pulang dari Gresik lantaran cuaca ekstrem, akan diangkut dengan KRI Soeharso. Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada pukul 14.00 WIB. ’’Untuk itu, masyarakat yang ingin ke Bawean diminta agar berkumpul di halaman kantor Pemkab Gresik pada pukul 11.00 WIB,’’ ungkapnya.
Dari kantor pemkab, lanjut dia, masyarakat akan diberangkatkan bersama-sama ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. ‘’Tidak ada biaya karena akan ditanggung pemkab,’’ tambah mantan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu.
Sehari sebelumnya (27/12), Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah berkirim surat kepada TNI-AL untuk berkenan memberikan bantuan kapal. Sebab, transportasi ke Pulau Bawean mandek total imbas gelombang tinggi. Hal itu berimbas calon penumpang, logistik sembako serta bahan bakar CNG, menjadi tidak terangkut.