FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Baru-baru ini aksi penolakan kedatangan bakal calon presiden dari partai NasDem Anies Baswedan di Solo menuai sorotan.
Apalagi, kedatangan Anies disana hanya untuk menghadiri resepsi pernikahan putri pertama dosen di FEB Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim Hasan.
Bukan pertama kalinya Anies mendapatkan hambatan ketika berkunjunglah ke daerah. Pada safari politiknya di Sulsel beberapa waktu lalu juga sempat mendapat penolakan.
Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim mengatakan, aksi penolakan di Solo terbilang lucu.
“Anies mendapat penolakan di Sulsel, lalu terakhir di Solo. Lucu aja sebenarnya. Anies ke Solo bukan safari politik tapi menghadiri pernikahan anak sahabat dekatnya. Itu pun ditolak,” ucapnya ketika ditemui Fajar.co.id, Selasa, (27/12/2022).
Menurutnya, nilai-nilai demokrasi di Indonesia mulai luntur sehingga sulit ditemukan.
Tidak masuk akal kata dia, apabila ada seorang warga negara datang ke suatu daerah urusan pribadi, kemudian ditolak.
“Tidak masuk akal. Dimana pun Anies pergi memang selalu ada kerumunan. Ada yang sifatnya terencana, ada pula yang tidak,” tutur MRR, akronim namanya.
“Di sejumlah daerah pun demikian ada penolakan dari kelompok-kelompok kecil. Kami relawan tidak menganggap itu persoalan serius,” tandas Ramli.
Diketahui, para pendemo yang mengatasnamakan Masyarakat Kota Solo itu menggunakan masker, helm dan topi.
Pelaku aksi juga membentangkan poster di Pintu Tol Kodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.