“Ya kita tau, Hary Tanoe ini menguasai satu empire media yang sangat strategis untuk dimanfaatkan sebagai alat kampanye,” tambahnya.
“Tapi disamping itu juga Hary Tanoe kan alumnus Nasdem, mungkin juga ini jadi semacam ya cubitan kecil bahwa kita nggak perlukan Nasdem, tapi yang pernah berkelahi dengan Nasdem kita perlukan sekarang,” jelasnya.(wartaekonomi/fajar)