FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Kepala UPT Trans Mamminasata Dishub Sulsel, Andi Nurdiyana menampik kabar sopir Teman Bus atau Trans Mamminasata, Fachrul Moko Ginta meninggal karena tetap bekerja meski dalam keadaan sakit.
“Kalau saya bilang sudah ajalmi,” kata Andi Nurdiyana kepada Fajar.co.id melalui sambungan telpon, Kamis (29/12/2022).
Andi Nurdiyana menjelaskan, pengoperasian Teman Bus dilakukan secara profesional, dengan mengikuti prosedur yang berlaku (SOP).
Seluruh sopir kata dia, dibawahi oleh PT Sinar Jaya Manggah Langgeng sebagai operator.
“Saya kurang tahu persis kondisinya, yang jelas operator juga selalu rutin mengadakan tes kesehatan,” jelasnya.
Kalau pun ada sopir yang sakit, sesuai SOP maka mesti diganti. Ia menegaskan, Teman Bus bukan program yang asal-asalan.
“Selalu ada pengawas. Kalau ada pramudi mengeluh sakit, maka dia bisa digantikan oleh sopir cadangan. Krena selalu ada sopir cadangan. Ini program kementerian ini, bukan asal-asalan. Prosedur yang harus mereka ikuti,” terangnya.
“Jangan meki jauh-jauh, sopir yang pakai hp saja itu dia disanksi. Kalau dia mengeluh sakit, maka dia diganti sama sopir cadangan,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, sopir Teman Bus, Fachrul Moko Ginta (41) meninggal dunia usai menabrak tiga minibus pada Rabu (28/12) kemarin.
Menurut pengakuan kerabat Fachrul, sebelum kecelakaan, almarhum terlihat pucat, Fachrul bahkan sempat mengeluh soal kondisi kesehatannya.
(Arya/Fajar)