FAJAR.CO.ID, JAKARTA --Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menanggapi isu reshuffle kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang akhir-akhir ini kembali muncul.
Dia menilai, silakan saja melakukan reshuffle, tetapi jika dilakukan tanpa alasan yang jelas itu akan menimbulkan kebisingan.
Menurut Mardani Ali Sera, reshuffle tanda tidak tepatnya presiden memilih menterinya. Tak hanya itu, semakin buruk bagi presiden jika reshuffle terlihat tunduk pada tekanan partai politik lain.
"Monggo saja jika reshuffle dilakukan. Tp reshuffle tanpa alasan yang jelas malah menimbulkan kebisingan. Reshuffle juga tanda tidak tepatnya presiden memilih pembantunya. Justru buruk bagi Presiden jika reshuffle terlihat tunduk pada tekanan parpol lain," bebernya.
Sekadar diketahui, belakangan ini isu reshuffle kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf semakin berembus kuat.
Perombakan kabinet terakhir dilakukan Jokowi pada Rabu 15 Juni 2022 lalu. Pada reshuffle tersebut tak hanya mengangkat 2 menteri yang baru tetapi juga memilih tiga sosok baru untuk menduduki wakil menteri.
Ketum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lufti, sedangkan Mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Sementara itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional disandang Raja Juli Antoni menggantikan Surya Tjandra. John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, serta Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. (eds)