FAJAR.CO.ID, BOGOR -- Jalur menuju Puncak-Cianjur pada malam pergantian tahun mulai Sabtu (31/12) pukul 18.00 hingga Minggu (1/1) pukul 06.00 WIB mulai dari Bundaran Lampu Gentur, ditutup.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, penutupan tersebut untuk mengantisipasi kondisi macet total menjelang malam pergantian tahun di jalur utama Puncak-Cianjur. Polisi menyiagakan 15 posko pengamanan mulai dari kawasan Puncak hingga Jalan Raya Bandung.
Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah di Jalur Puncak Bogor
Guna mengantisipasi macet parah di sepanjang jalur yang akan dilalui warga untuk merayakan malam pergantian tahun, terutama di kawasan Puncak-Cipanas, polisi menerapkan rekayasa arus termasuk penutupan jalur menjelang Sabtu (31/12) sore. Tidak hanya penutupan jalur, tambah Doni, penerapan ganjil-genap juga dilakukan untuk mencegah tingginya volume kendaraan menuju pusat keramaian pada malam pergantian tahun di Puncak-Cipanas.
”Untuk kendaraan yang nomor polisinya tidak sesuai, akan diarahkan putar balik ke jalur alternatif Jonggol atau Sukabumi. Bagi warga yang hendak melintas, kami minta untuk mematuhi aturan dan masukan dari petugas,” tambah Doni Hermawan.
Dia mengimbau bagi warga yang hendak merayakan malam pergantian tahun di kawasan Puncak-Cipanas untuk berangkat sejak siang hari agar tidak terjebak macet dan tetap berhati-hati saat melintas terutama di jalur rawan bencana alam seperti Puncak dan Cugenang.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur meminta warga dan wisatawan yang hendak menghabiskan libur akhir tahun di kawasan Cianjur, tetap siaga dan waspada bencana karena curah hujan masih tinggi. Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, berdasar prakiraan cuaca dari BMKG sebagian besar wilayah Cianjur akan diguyur hujan sejak pagi hingga malam pergantian tahun, sehingga rawan terjadi bencana.
”Sejak Sabtu (31/12) pagi, hujan mulai mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur, sehingga kami meminta warga, khususnya yang hendak merayakan malam pergantian tahun tetap siaga dan waspada bencana, karena potensi terjadinya bencana tidak dapat diprediksi,” tutur Rudi Wibowo.
Dia menjelaskan, sepanjang jalur utama Puncak sampai Cianjur, terdapat sejumlah titik longsor mulai dari kawasan Puncak hingga Jalan Raya Cugenang, meski lokasi longsor akibat gempa sudah mulai dilakukan pengerasan dan pemasangan bronjong penahan tanah. Tidak hanya longsor, di sepanjang jalur tersebut banyak terdapat pohon yang berusia tua rawan tumbang. Sehingga, warga dan pengguna jalan diimbau untuk tidak memarkir atau berhenti di bawah pohon terlebih saat hujan lebat.
”Hindari memarkir atau berhenti di bawah pohon besar yang rawan tumbang, karena beberapa hari yang lalu pohon tumbang di Jalan Raya Pacet-Cianjur, sempat menimpa kendaraan yang melintas dan berhenti,” papar Rudi Wibowo.
Warga dan wisatawan yang hendak menghabiskan libur panjang akhir tahun di objek wisata alam dan air diimbau tidak bermain atau beristirahat di bawah pohon serta tidak mendekati bibir pantai karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
”Relawan Tangguh Bencana bersama petugas gabungan disiagakan di objek wisata yang ada sebagai upaya antisipasi hal yang tidak diinginkan serta mengimbau warga dan wisatawan untuk tetap siaga waspada bencana alam,” ucap Rudi WIbowo. (jpc)