FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen dan janji politik Anies Baswedan untuk mengabdi selama 5 tahun untuk warga DKI Jakarta sudah terbukti telah dijalani. Padahal, jika saja terbuai rayuan partai politik, janji itu bisa saja diingkari.
Pasalnya, saat baru di pertengahan periodenya sebagai gubernur berjalan, rayuan untuk meninggalkan DKI Jakarta dengan maju sebagai kontestan di pilpres 2019 sudah berdatangan. Setidaknya ada tiga partai politik yang merayunya.
Fakta itu dibeber Anies Baswedan yang kini dicalonkan Partai Nasdem untuk maju sebagai capres pada pemilu 2024 mendatang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengklaim dirinya sempat ditawari jadi calon wakil presiden pada pilpres sebelumnya. Tawaran tersebut, kata Anies, sudah berdatangan sejak Pilpres 2019, saat dirinya masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Pada tahun 2019 akan ada pipres, saya menjadi gubernur tahun 2017 dan Gubernur DKI Jakarta itu pasti akan diramaikan, akan disebut-sebut lah," kata Anies dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik yang dikutip Suara.com, Selasa (3/1/2023).
"Jadi saya bilang, lebih baik saya fokus di Jakarta. Saya tidak akan ikut terlibat dalam Pilpres 2019 dan kemudian saya ya akan menuntaskan sampai selesai di Jakarta," imbuhnya.
Anies menyebutkan bahwa kala itu dia memang tak berminat ikut konterstasi Pilpres 2019. Dia mangaku kala itu hanya akan fokus pada jabatannya di DKI Jakarta.
"Saat itu menyebutkan tidak mau terlibat Pilpres 2019, saya fokus Jakarta 5 tahun dan sesudah itu saya enggak tahu nanti apa apalagi masa itu, NasDem kan bukan partai pendukung saya dan Metro TV ka bukan medukung gubernur maksudnya saya enggak tahu apa yang terjadi besok," ujar Anies.