FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Dokter Tifauzia Tyassuma menyindir pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut gempa terjadi di wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara karena sesar aktif.
“Kalau penjelasan sebab gempa adalah karena sesar aktif, tidak usah BMKG, anak SD juga bisa,” ucap Dokter Tifa sapaannya, dalam unggahannya, Kamis, (5/1/2023).
Menurutnya, yang perlu dijelaskan adalah kenapa sesar di bawah Indonesia, dari Barat sampai Timur tiba-tiba menjadi aktif serempak.
Demikian juga yang terjadi di beberapa belahan dunia yang lain.
“Ada apa? Coba dong BMKG berikan penjelasan, kalau gempa ribuan kali terjadi ini adalah peristiwa kealaman, kenapa?,” ucapnya.
Lanjut kata dia, jika ribuan kali gempa dan dentuman memekakkan ini terjadi karena teknologi HAARP, lalu bagaimana antisipasinya?
“Apakah ada moratorium yang melindungi dampaknya secara global?,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, pada Senin, 02 Januari 2023 pukul 17:40:02 WIB, wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M4.9.
Episenter terletak pada koordinat 5.41 LU,96.99 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak (29 km Barat Laut KOTA-LHOKSEUMAWE-ACEH pada kedalaman 10 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi Dangkal akibat aktifitas sesar aktif, sesar Lhokseumawe,” ungkap Maryono.