FAJAR.CO.ID, ANKARA--Ratusan tentara Rusia tewas dalam sergapan mendadak pasukan Ukraina, akhir 2022. Situasi ini memunculkan keprihatinan global.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendeklarasikan gencatan senjata dengan Ukraina secara sepihak. Erdogan telah menyampaikan langsung desakan tersebut.
Kantor Kepresidenan Turki mengungkap, desakan itu diasampaikan saat Erdogan berbincang dengan Putin melalui telepon pada Kamis, 5 Januari.
"Mendesak perdamaian dan negosiasi seharusnya didukung gencatan senjata dan visi solusi keadilan," kata Erdogan, dilansir CNN Indonesia mengutip AFP.
Usai berbincang dengan Putin, Erdogan dilaporkan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pemimpin Turki itu memiliki relasi yang baik dengan Rusia dan Ukraina. Ia tak mengikuti jejak Barat yang menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Akan tetapi, Turki juga sempat mengirim pesawat nirawak alias drone Bayraktar TB2 untuk membantu Ukraina. Pesawat tak berawak tersebut sempat menjadi sorotan usai pasukan Ukraina berhasil menghancurkan sistem artileri dan kendaraan lapis baja Rusia menggunakan drone itu.
Di tengah peperangan ini, Turki tercatat sudah beberapa kali mencoba memediasi Rusia-Ukraina agar segera mengakhiri perang. Turki bahkan dua kali menjadi tuan rumah dalam negosiasi damai kedua negara Eropa Timur itu.
Selain itu, Ankara turut membantu mencapai kesepakatan antara Kyiv dan Moskwa supaya gandum Ukraina bisa diekspor melewati Laut Hitam. Erdogan juga berulang kali mencoba membawa Putin dan Zelensky ke meja perundingan. Namun, cara ini masih belum berhasil.