Elektabilitas Jokowi Cuma 15,5 Persen versi SMRC, Rocky Gerung Bilang Begini

  • Bagikan
Rocky Gerung

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Desember 2022 menunjukkan tingkat keterpilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya sekitar 15,5 persen dalam pertanyaan top of mind pemilihan presiden.

Survei dilakukan pada Desember 2022 lalu dan hasilnya dirilis pada 5 Januari 2023 lalu.

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, untuk pertama kalinya survei SMRC membuat dilema.

Dia menyebut Jokowi tidak melaksanakan kebijakan yang dijanjikan pada saat kampanye.

Rocky mengatakan, pihak yang memang menginginkan Jokowi kembali menjabat, pasti akan mencari fakta-fakta yang menunjukkan kinerja baik Jokowi.

Dia mencontohkan ketika Jokowi mencoba LRT (Lintas Rel Terpadu). Dan mencoba menggiring opini publik bahwa itu salah satu kehebatan Jokowi.

Menurutnya, membuat LRT atau kereta cepat itu cuman soal uang karena sudah ada Jepang dan Cina yang siap membantu. Sayangnya uang itu adalah hasil utang.

“Iya memang kalau cuman bikin LRT kereta cepat itu cuma soal uang karena teknologinya udah standar aja, mau pakai Jepang mau pakai Cina, tetapi cuma soal uang dan uang itu, uang yang kita pinjam,” ucap Rocky dalam kanal YouTube-nya, Jumat malam, (6/1/20223).

Masalahnya kata ahli filsafat ini, Jokowi selama ini berjanji untuk membangun tanpa utang namun yang dilaksanakan berbeda.

Dia mencontohkan lagi angka ekspor yang naik untuk 23 komoditas misalnya. Hal ini kata Rocky hanya dikuasai oleh beberapa orang, tidak sampai dinikmati rakyat.

“Itu yang menyebabkan kita nggak mungkin pakai data-data SMRC karena publik nggak diberi flip down, kasih tahu lebih dahulu kan, ‘begini ya publik ya, Pak Jokowi bilang buat dia akan membangun tanpa hutang sekarang Dia membangun sepenuhnya dengan hutang’,” tandas Dosen Universitas Sam Ratulangi ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan