FAJAR.CO.ID -- Framing negatif dari para pembenci Anies Baswedan bermunculan usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu diberi nama Yohanes oleh salah seorang tokoh gereja di Papua. Anehnya, para pembenci ini menuding pemberian nama kehormatan itu sebagai nama baptis.
Terkait hal itu, salah seorang politisi Partai Demokrat yang juga beragama Kristen, Jansen Sitindaon, meluruskan framing yang dinilainya sangat murahan itu. Menurutnya, pemberian nama Yohanes itu sama sekali bukan baptis.
"Ini to videonya mas AB dipanggil Yohanes yang terus diramaikan buzzer. Ini mah bukan baptis. 1 porsen saja dari proses baptis ini tak terpenuhi. Lebih panggilan dari jemaat yang didatangi. Kenapa mereka panggil gitu ya tanya yang di video itu. Aku sebenarnya tak setuju yang gini-gini normal-normal ajalah!," tulis Jansen melalui akun twitternya, @jansen_jsp, sembari membagikan video saat Anies diberi nama, dikutip Sabtu (7/1/2023).
Sedikit soal baptis, lanjut Jansen, Baptis itu ada prosesnya. Kalau masih anak kecil, mayoritas orang dibaptis waktu ini, orangtuanya ikut pendidikan dulu di gereja baru anaknya bisa dibaptis. "Kalau dia sudah dewasa dia sendiri yg belajar dgn Pendeta baru bisa baptis. Dan baptis itu pakai AIR," tegasnya.
"Terakhir, menurutku: ke depan jemaat Kristen di mana pun berada tak perlulah 'nyematkan panggilan2' tertentu ke orang lain. Mau siapa pun dia. Biarlah tiap orang dengan identitasnya. Karena di negara ini kita boleh kok berbeda agama. Namun, tetap jadi saudara sebangsa di bawah kitab konstitusi," tutup Jansen Sitindaon.