Senada, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menolak sistem proporsional pemilu tertutup.
AHY menilai sistem pemilu proporsional tertutup berpeluang terjadinya politik uang dan coast politik yang mahal.
“Kami menolak sistem pemilu proporsional tertutup, dan pertemuan ini sangat penting untuk menjaga demokrasi,” kata AHY.
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga menilai sistem pemilu proporsional tertutup berpotensi mencurangi demokrasi.
“Jika tertutup rakyat tidak bisa memilih langsung wakilnya bisa saja mencurangi demokrasi.”
“Kita tidak mau beli kucing di dalam karung. Oleh karena itu terbuka nasional dijalankannya sesuai dengan UU,” tandas AHY.
Begitu juga dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai NasDem yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum (Ketum) Ahmad Ali dan Partai Gerindra.
Mereka kompak menyatakan menolak sistem pemilu proporsional tertutup. (pojoksatu/fajar)