Kemudian, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat menolak sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024 mendatang.
Salah satu dari Ketum 8 partai itu, yaitu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartoto mengungkapkan alasan menolak sistem pemilu proporsional tertutup tersebut.
Menurut dia, sistem tersebut merupakan kemunduran demokrasi yang perlu dilawan.
“Pertama kami menolak. Dan memiliki komitmen menjaganya komitmen demokrasi ini,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menilai bahwa sistem pemilu proporsional terbuka merupakan sistem yang tepat untuk Pemilu 2024 mendatang.
Karena itu, tidak alasan, lanjut Menko Perekonomian itu untuk merubah sistem pemilu proporsional terbuka saat ini. Apalagi sudah diterapkan di tiga pemilu sebelumnya.
“Sistem proporsional pemilu tertutup, kemunduran demokrasi. Kami tidak ingin demokrasi mundur, sistem proporsional terbuka pemilihan tepat dan sesuai Keputusan MK,” tutur dia. (pojoksatu/fajar)