FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Mengetahui Muhammad Fadli Sadewa dibunuh secara sadis, pihak keluarga meminta agar tersangka dihukum seberat-beratnya.
Tante Dewa, Erni (31) yang mengaku tinggal satu rumah dengan bocah 11 tahun itu sangat merasa kehilangan.
Mengetahui keponakannya dibunuh secara sadis, Erni meminta pihak Kepolisian untuk menghukum berat para terduga pelaku.
"Pelaku harus dihukum setimpal. Sudah sakit sekali ini. Dari kemarin kita cari-cari Dewa," ujar Erni kepada fajar.co.id, di kediamannya, Selasa (10/1/2023).
Bahkan, karena tidak mampu menahan emosinya, Erni dengan tegas menuntut agar pelaku juga merasakan apa yang Dewa rasakan.
"Nyawa harus dibayar nyawa. Saya minta Keduanya dihukum berat. Harus juga narasakan apa yang dirasakan Dewa," lanjutnya.
Untuk motifnya, dikatakan Erni. Pelaku ingin menjual organ tubuh milik Dewa. Tergiur dengan uang banyak.
"Dia mau jual organ tubuhnya, tergiur uang banyak. Waktu mati Dewa tidak aktif mi ini yang suruh i, makanya dia panik dan nabawa Dewa ke tempat jauh, nabuang," terangnya.
Diketahui, berdasarkan penuturan polisi, mayat korban ditemukan terbungkus plastik dan dibuang di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa dini hari (10/1/2023).
Mulanya ibu korban melaporkan kejadian kehilangan anaknya pada Senin (9/1/2023) malam.
Kecurigaan sang ibu atas kehilangan anaknya lantaran sejak Minggu (8/1/2023) kemarin, tidak kunjung pulang ke rumah. Sehingga membuat laporan ke pihak kepolisian.
"Dari hasil rekaman CCTV tempat korban bermain, pelaku mengajak korban lalu mengiming-imingi uang Rp 50 ribu, setelahnua korban ikut dan pelaku membawa korban," jelas Kapolsek Panakkukang Kompol Azis. (Muhsin/fajar)