FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Kematian Muhammad Fadli Sadewa menjadi pukulan berat bagi keluarganya. Terlebih, bocah malang yang baru berusia 11 tahun itu sosok yang ceria dan pekerja keras.
Dikatakan tetangga tersangka A (17), sebelum keluarga mengetahui Dewa telah meninggal dibunuh, mereka sempat datang ke rumah tersangka A mencari Dewa.
Hal itu terjadi pada Senin (9/1/2023). Ketika keluarga telah mengatahui orang yang membawa Dewa pergi dan tidak kembali.
"Sempat (kesini keluarga korban) tapi terkunci, tidak sempat masuk karena terkunci, dia mau bongkar, tapi saya arahkan, bilang jangan dulu karena ini sudah pasti. Dia terkena cctv, siapatahu dia taro jauh, dia tidak sempat pulang," ujar tetangga A saat ditemui fajar.co.id, Rabu (11/1/2023).
Lanjut kata dia, keluarga sebelumnya tidak merasa curiga ketika baru 1 hari Dewa tidak pulang. Namun, hari berikutnya sudah muncul rasa curiga.
"Karena katanya korban sempatji dulu satu hari nda ada, belum dicari karena kebiasaannya memang pulang tengah malam," lanjutnya.
Dikatakan tetangga tersangka A tersebut, pada Sabtu malam saat Dewa di bawah ke rumah A untuk dibunuh, dia berada di rumahnya, tepat di samping rumah A.
Namun, dia tidak mendengar apapun yang bisa dianggap mencurigakan. Tidak ada keributan. Sama seperti hari-hari biasanya.
"Tidak ada saya dengar apa-apa , kecuali mungkin main game ki baru teriak-teriak," tukasnya.
(Muhsin/fajar)