FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sepanjang 2022 industri perhotelan berhasil bangkit. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, TPK hotel di Sulsel meningkat 3,72 poin pada November 2022 55,47 persen dibandingkan Oktober 2022 51,75 persen.
Diprediksi, okupansi hotel tahun ini akan meningkat pasalnya kebijakan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah. Namun perlu strategi baru untuk benar-benar bangkit.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga, mengatakan walaupun TPK di Sulsel mengalami peningkatan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menuju situasi normal.
Dia berharap sektor pariwisata dibenahi. Objek wisata harus terus diperbaharui, baik dari sarana maupun aksesibilitas ke daerah tujuan. Selain itu, melakukan promosi yang berkelanjutan.
Dia yakin, pencabutan PPKM tak berefek positif jika tidak melakukan perubahan di daerah.
"Promosi tidak bisa seperti kapal selam, timbul tenggelam. Promosi harus terus digempur agar eksistensi daerah atau objek terus menjadi perhatian calon pelancong," kata Anggiat, Selasa, 10 Januari.
Lebih lanjut, Anggiat menambahkan bahwa pemerintah harus turun tangan menangani harga tiket yang melambung. Kalau harga tiket lebih terjangkau akan menjadi peluang bagi masyarakat makin mudah berwisata.
"Harapan kita agar anggaran-anggaran dinas dan kementerian jangan lagi di potong agar kegiatan-kegiatan banyak tersalurkan di hotel-hotel dan restoran sebagai penggerak ekonomi daerah," tambahnya.