FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ustaz Hilmi Firdauzi turut memberikan komentar terkait aksi keji yang dilakukan oleh dua orang itu. Dalam akun Twitter miliknya, dia mengingatkan kepada orang tua untuk terus mengawasi anak pada saat berselancar di dunia maya.
"Pembunuhan anak oleh 2 orang ABG di Makassar karena tergiur untuk menjual organ tubuh mengingatkan kita sebagai orang tua untuk mengawasi anak ketika berinternet," tulis ustaz Hilmi dikutip Rabu (11/1/2023).
Ustaz Hilmi kemudian menyarankan para orang tua untuk rutin memeriksa ponsel anak. Hal ini agar mencegah hal-hal buruk yang mungkin dilakukan oleh anak di masa depan sembari berdoa kepada Tuhan agar anak dihindari hal negatif.
"Rutin mengecek hp anak. Ada aplikasi apa, cek album, history, siapa yg di follow, subscribe dll. Lalu terus berdoa agar Allah jaga anak2 kita," tutupnya.
Sebelumnya, bocah 11 tahun asal Makassar harus meregang nyawa di tangan kenalannya sendiri. A (17) dan MF (14) tega menghabisi nyawa bocah malang tersebut di rumah pelaku A saat keadaan sepi.
Mulanya korban diajak oleh para pelaku untuk membantu membersihkan rumah A dengan diiming-imingi uang Rp. 50 ribu. Tanpa pikir panjang korban kemudian menuruti para pelaku. Saat tiba di rumah A, di situlah keduanya melaksanakan aksi bejatnya.
Mirisnya, kedua pelaku yang masih remaja melakukan aksi kejahatan karena tergiur dengan harga organ manusia dalam situs penjualan organ yang ditemukannya di pencarian internet.
Namun, niat menjual organ tubuh korban urung saat keduanya tidak mendapat respon dari situs yang dimaksudnya. Karena keduanya panik, mereka kemudian membuang jasad korban di kolong jembatan Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros.(Elva/Fajar).