FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Pegiat media sosial Yusuf Dumdum menyebut buzzer Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tengah dilanda kepanikan serius.
Pasalnya, kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Pemprov DKI Jakarta tahun 2020 yang saat itu dipimpin Gubernur Anies Baswedan senilai 2,85 triliun terungkap ke publik.
Dugaan korupsi ini pertama kali diungkap oleh utas Twitter Rudi Valinka lewat akunnya @kurawa, 9 Januari 2023 kemarin.
Akun tersebut membeberkan temuan dugaan korupsi Program Bansos DKI tahun 2020 senilai Rp 2,85 Triliun. Kala itu, Pemprov DKI dinahkodai Gubernur Anies Badwedan.
Program ini merupakan bagian dari Bansos DKI 2020 yang diperuntukkan sebagai upaya penanggulangan dampak Covid-19 yang terjadi di Jakarta bersumber dari APBD DKI senilai 3,65 Triliun dalam bentuk paket Sembako.
Lewat cuitan di akun twitter pribadinya, Yusuf Dumdum menyebut saat ini buzzer Abas (Anies Baswedan) tengah panik karena temuan dugaan korupsi ini.
“Info A1: Buzzer Abas panik dg kasus dugaan korupsi ini. Serius ! Mereka sdg putar otak untuk menghadang kasus ini dg cara2 ghoib.” Tulis Yusuf Dumdum di akun twitter @yusuf_dumdum, Kamis (12/1).
“Kalau setuju Anies dipanggil "bapak politik identitas," silahkan retweet & like.😅," celoteh pegiat media sosial itu.
Sebelumnya, Dinsos DKI menunjuk 3 rekanan terpilih menyalurkan paket sembako senilai Rp 3,65 Triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT. Food Station dan PT. Trimedia Imaji Rekso Abadi.
Porsi terbesar senilai Rp 2,85 Triliun diberikan kepada perumda Pasar Jaya.