FAJAR.CO.ID -- Komentar pedas dari Fahri Hamzah terhadap Anies Baswedan masih ramai dibahas di media sosial. Sebelumnya, pernyataan Fahri yang menyebut Anies jadi bakal capres bermodal pencitraan dikaitkan dengan isu balas jasa Partai Gelora karena telah diloloskan KPU.
Kali ini, pernyataan Fahri juga mendapat sorotan dari pemerhati sosial dan politik, Antonius Boediono. Melalui akun twitternya, @asboedionoid, Antonius Boediono menyebut Fahri Hamzah lupa bahwa dirinya juga sedang melakukan pencitraan.
"Fahri Hamzah ini lupa bahwa setiap Warga Negara Indonesia ~ tidak terkecuali memiliki Hak yang sama untuk mencalonkan dirinya menjadi Presiden asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Aturan UU, Fahri Hamzah juga lupa bahwa dirinya juga sedang melakukan Pencitraan," tulisnya, dikutip fajar.co.id, Kamis (12/1/2023).
WNI yang bermukim di Australia ini menambahkan bahwa tidak ada aturan yang melarang seseorang mencalonkan dirinya untuk menjadi apa saja di Republik ini. Termasuk NGOTOT mencalonkan sebagai Calon Presiden karena batasan NGOTOT itu tidak tercantum dalam Konsideran Konstitusi jadi #UntukApa pusing ~ Hak setiap WNI mencalonkan.
"Fahri Hamzah ini manusia penakut ketika mendengar kalimat Calon Presiden, baginya kalimat seperti itu adalah Momok atau Hantu Blau yang sangat menakutkan. Bahkan kalimat seperti itu yang membuat (Penyebab) Fahri Hamzah terjangkit Penyakit Kerusakan Mental Kejiwaan," kritiknya lagi.
Prinsip Dasar Manusia, lanjut Asboediono, adalah ditanya dan didengar. Ditanya MauKemana dan didengar MauApa, mendengar perlu mata batin untuk memahaminya sedangkan bertanya perlu Sikap saling Menghargai dan Menghormati. Jika kalian menganggap diri kalian Manusia maka lakukan keduanya.