FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda menyebut perlakuan terhadap Gubernur Non Aktif Papua Lukas Enembe tidak lepas dari sikapnya yang semakin vokal menentang kebijakan kolonial Indonesia di West Papua.
“Perlakuan Enembe tidak lepas dari sikapnya yang semakin vokal menentang kebijakan kolonial Indonesia di West Papua. Dia menentang pembagian Papua Barat oleh Indonesia menjadi provinsi-provinsi baru, taktik memecah belah dan menguasai yang dirancang untuk mencuri sumber daya alam kita,” ucapnya dalam keterangannya, Jumat, (13/1/2023).
Sebelumnya, Benny Wenda juga mendesak agar Lukas Enembe dibebaskan atas tuduhan korupsi.
“Indonesia harus segera membebaskan Gubernur Lukas Enembe yang ditangkap atas tuduhan korupsi palsu,” ucapnya, kemarin.
Apalagi kata dia kondisi Lukas yang saat ini sedang sakit membutuhkan perawatan medis.
“Gubernur Enembe lumpuh dan membutuhkan perhatian medis segera. Sementara dia ditahan oleh Indonesia, nyawanya dalam bahaya,” tandasnya.
Diketahui, Lukas Enembe ditahan selama 20 hari pertama hingga 30 Januari 2023 dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi. (selfi/fajar)