Pasrah Liga 2 dan 3 Disetop, Asprov PSSI Sulsel: Kami Ikut Pucuk Pimpinan Saja

  • Bagikan
Ilustrasi PSSI

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kompetisi Liga 2 dan Liga 3 resmi dihentikan. Kebijakan ini merugikan siklus sepak bola tanah air.

Bagi Asprov yang telah memutar kompetisi, kuotanya tetap dapat digunakan untuk kompetisi musim selanjutnya. Kondisi ini tentu saja membuat kompetisi kian lesu.

Kompetisi amatir yang tengah berjuang naik kelas harus berhenti di tengah jalan. Padahal, banyak hal yang sudah dimatangkan. Hal ini dikeluhkan Sekretaris Asprov PSSI Sulawesi Selatan, Ahmadi Djafri.

Pihaknya cukup kecewa dengan keputusan ini. Akan tetapi, Asprov hanyalah bagian dari pelaksana kebijakan. Sehingga, mereka hanya bisa ikut keputusan pucuk pimpinan.

”Bagaimana pun juga, kekecewaan itu, ya, harus diterima. Kami ikut dengan pucuk pimpinan saja kan,” kata Ahmadi kepada FAJAR, Jumat, 13 Januari.

Indikasi besar berhentinya kompetisi ini karena masalah anggaran. PSSI tidak bisa berbuat banyak karena banyak sponsor yang tarik diri. Sehingga, sumber keuangan menipis. "Kemudian ketua sudah mau diganti, bisa saja ogah-ogahan, kan,” lanjutnya.

Meksipun begitu, saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi, sembari melanjutkan kompetisi di lingkup Asprov. Setelah ada klub yang dipastikan lolos ke putaran nasional, barulah aktivitas dihentikan.

”Liga 3 putaran nasional dihentikan, tapi di lingkup Asprov masih boleh. Nanti yang juara, mereka yang wakili di nasional tahun depan. Rencananya, kan, Oktober, pelaksanaan Liga 3. Arahnya ini sepertinya menunggu ketum baru, makanya belum ada jadwal. Mungkin setelah 16 Februari,” terangnya.

Sayangnya, klub-klub yang tengah berjuang menuju putaran nasional sudah mulai drop. Semangat dan motivasi kendor. Fokusnya terpecah dan tidak bisa lagi menatap target dengan serius.

Kondisi ini juga yang dirasakan Makassar City. Persiapan panjang dan matang dianggap sia-sia. Padahal, mereka punya kans besar untuk lokos ke putaran nasional, usai menang pada laga perdana di Bone.

Ketua Umum Makassar City, Adi Novandy menegaskan, pihaknya bisa saja bongkar skuad. Sebab jika tidak, maka keuangan klub bisa goyang dan dampaknya lebih besar.

”Kalau semua diulang dari awal, tentu itu sebuah kerugian besar bagi kami. Makassar City sendiri sudah 4 bulan kontrak pemain dan tim pelatih, semua persiapan sudah matang sekali untuk lolos nasional dan masuk Liga 2. Kalau kondisinya begini tentu kerugian besar bagi finansial klub,” jelasnya.

Adi masih berharap keputusan ini direvisi. Liga 3 bisa kembali digulirkan dan semangat timnya bisa terpacu kembali. Apalagi, ada wacana di Sulsel tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

"Jatah tahun depan itu yang lolos ke putaran nasional tahun ini. Jadi hari Senin kami tetap latihan sembari menunggu kabar. Kalau surat resmi penghentian sudah masuk, ya kami hentikan aktivitas untuk menjaga kesehatan finansial,” tuturnya.

Dengan begitu, Adi berharap PSSI bisa berbenah diri secepatnya. KLB diharapkan bisa membawa harapan baru untuk membenahi situasi internal, juga membawa prestasi lebih baik untuk sepak bola nasional.

”PSSI harus berbenah. Dari dulu sampai sekarang PSSI belum pernah berhasil mengolah sepak bola. Sebagai induk tertinggi sepak bola nasional, PSSI harus memikirkan pemain dan pelatih. Kalau berhenti kasihan mereka, hidupnya di depak bola. Masih banyak aspek yang perlu dibenahi. PSSI ini sudah sangat kacau,” kata dia. (wid/zuk/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan