FAJAR.CO.ID, SEOUL--Tragedi Itaewon menyita atensi dunia. Investigasi diturunkan untuk menyingkap akar kasus.
Hasilnya, kepolisian Korea Selatan menyatakan kelalaian aparat menjadi penyebab utama 159 orang meninggal dalam tragedi kerumunan perayaan Halloween pada Oktober 2022 lalu di Itaewon, Seoul.
Ketua tim penyelidikan tragedi Itaewon, Sohn Je-han, menuturkan pihak berwenang, termasuk polisi, tidak menyusun langkah-langkah keamanan meskipun kerumunan orang di lokasi kejadian membuat risiko kecelakaan semakin besar.
Sohn juga menyimpulkan aparat tidak mengambil langkah tepat dan cepat setelah menerima panggilan darurat dari lokasi.
"Salah menilai situasi, keterlambatan dalam berbagi informasi dan kurangnya kerja sama antar lembaga terkait menyebabkan banyak korban," kata Sohn kepada wartawan dilansir CNN Indonesia.
Tim investigasi telah merujuk 23 orang yang dianggap bertanggung jawab, termasuk Kepala Kepolisian Metropolitan Seoul, ke kejaksaan.
Meski begitu, dikutip Reuters, keluarga para korban dan anggota parlemen oposisi mengkritik penyelidikan polisi tersebut. Penyelidikan dinilai gagal meminta pertanggungjawaban pejabat tinggi.
"Kami memiliki begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Lee Jong-chul, ketua kelompok yang mewakili keluarga korban tragedi Itaewon kepada wartawan saat ia tiba di kantor kejaksaan di Seoul.
"Kami datang ke sini untuk memberikan pernyataan korban, mengharapkan penyelidikan yang lebih baik dan diperluas," paparnya menambahkan.
Sebelumnya aparat juga telah menahan delapan orang terkait tragedi Itaewon. Delapan tersangka itu terdiri dari pejabat lokal Korsel, kepala kepolisian setempat, petugas pemadam kebakaran, dan sejumlah petugas kepolisian.