FAJAR.CO.ID— Pernahkah kamu melihat wajah seseorang pada suatu objek yang notabene adalah benda mati? Misal Kamu menemukan sebuah wajah di batang pohon, di sebuah makanan dan sebagainya.
Ternyata ada penjelasan medis terkait hal ini. Fenomena ini disebut dengan istilah Pareidolia. Apa itu? Berikut informasi menariknya.
Pengertian Pareidolia
Pareidolia merupakan sebuah fenomena psikologis manusia saat dia mengenali suatu benda, objek (biasa wajah) atau pola tertentu pada benda mati.
Dari sisi ilmu kesehatan, Pareidolia tergolong ke dalam bentuk ilusi visual atau keadaan di mana seseorang keliru dalam mengartikan suatu gambar.
Bahkan disebut juga sebagai halusinasi visual dimana seseorang melihat wajah di sebuah objek padahal nyatanya hal itu tidak ada. Beberapa hal yang sering dilihat oleh orang dengan Pareidolia seperti :
- Melihat awan dan memvisualisasikannya sebagai sosok tertentu.
- Bentuk sebuah pohon dinilai mirip dengan manusia
- Rumah yang mirip wajah manusia
- Atau motif pada serangga yang dinilai berbentuk wajah.
Disebutkan jika orang yang banyak mengalami keadaan ini adalah perempuan. Namun, untuk penyebab pastinya sebenarnya belum ditemukan.
Meski demikian, sebuah studi pernah dirilis dalam Cell Press Journal tahun 2017 berisi jika kondisi ini berkaitan dengan cara kerja otak dalam mengartikan pasangan visual.
Bagian otak manusia terdapat suatu area yang bertanggung jawab untuk mengenali dan mempersepsikan wajah yaitu pada bagian depannya (frontal) serta samping (temporal).
Apakah Kondisi Ini Berbahaya?
Dikutip dari Hello Sehat, penyakit ini tidak selalu berbahaya karena merupakan kondisi normal yang bisa dirasakan oleh siapa saja. Tetapi, perlu diwaspadai karena Pareidolia bisa jadi tanda penyakit tertentu.
Untuk diketahui lebih lanjut akan dilakukan pemeriksaan medis dengan menyertakan beberapa gambar. Kemudian, akan ditanya pendapatnya tentang gambar itu. Kemudian akan dinilai respon dari orang tersebut.
Cara Mengatasi Kondisi Pareidolia
Untuk cara mengatasinya sendiri harus sesuai dengan kondisi dasarnya. Misal karena penyakit tertentu. Untuk itu, diagnosa medis diperlukan.
Namun, sekali lagi ini adalah fenomena yang norma dan bisa dirasakan oleh siapa pun. Meski begitu, jika gejala lebih sering terjadi baiknya untuk memeriksakan diri. Jangan sampai hal ini mengganggu aktivitas harian mu. (Elva/Fajar)