FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Omicron XBB.1.5 menjadi varian baru Covid-19 yang paling menular saat ini. Varian baru ini dikhawatirkan meningkatkan risiko Long Covid atau Covid berkepanjangan karena dinilai mampu menembus kekebalan dari vaksin atau riwayat terinfeksi.
“Kasus baru Long Covid juga meningkat dan ini dapat dipicu oleh kedatangan subvarian Covid XBB.1.5 yang dijuluki varian Kraken dan super menular,” kata Kepala petugas ilmiah di Laboratorium Medis London, Quinton Fivelman Ph.D.,”seperti dilansir dari Medical Express, Senin (16/1).
Laporan terbaru tentang prevalensi gejala yang sedang berlangsung setelah infeksi virus Korona menunjukkan 2,1 juta orang Inggris sekarang menderita Long Covid, dan 30 persen dari mereka sekarang telah berjuang melawan gejala-gejala ini selama lebih dari dua tahun.
“Kami melihat kondisi kronis yang dapat kami sebut Long Covid. Long Covid terus merusak kehidupan,” ujarnya.
Sebanyak 1,6 juta orang di Inggris mengatakan hal itu berdampak buruk pada aktivitas sehari-hari mereka. Gejalanya yakni kelelahan (71 persen), diikuti dengan kesulitan berkonsentrasi (49 persen), sesak napas (47 persen) dan nyeri otot (46 persen).
“Tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah kasus Covid baru, semakin besar kemungkinan peningkatan kasus Long Covid. Dengan mengingat hal itu, kita harus memperhatikan jumlah orang yang tertular subvarian COVID XBB1.5 terbaru,” jelasnya.
Varian XBB.1.5 adalah gabungan hasil dari dua galur yang berbeda dari subvarian omicron BA2 yang bergabung bersama. Inilah yang disebut subvarian rekombinan.
Kemungkinan besar disebabkan oleh seseorang yang tertular dua jenis Covid-19 yang berbeda pada waktu yang sama. Penyakit ini pertama kali terdeteksi di New York pada bulan November dan sekarang menyebar dengan cepat di AS dan Inggris. (jpg/fajar)