FAJAR.CO.ID—Mungkin Anda melihat anak-anak yang aktif bermain adalah wajar. Memang benar hal tersebut sangat umum.
Namun, perlu diwaspadai anak yang kelewat aktif bisa jadi menderita penyakit mental bernama ADHD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu penyakit mental yang terjadi pada anak dan dapat berlangsung hingga dewasa.
ADHD merupakan suatu gangguan pada sistem syaraf sehingga penderitanya akan kesulitan mendapatkan fokus.
Menurut dr. Tania Savitri terdapat tiga gejala utama anak yang mengalami gangguan ADHD. Berikut penjelasannya.
- Hiperaktif
Gejala pertama yang bisa ditandai adalah anak yang berperilaku hiperaktif, mudah bosan dan sangat mudah gelisah.
Biasanya anak tersebut mengerjakan aktivitas dengan buru-buru, suka memanjat, melompat dan berlarian. Cenderung tidak bisa tenang terhadap satu keadaan.
- Sulit Fokus
Sulit fokus adalah tanda kedua yang bisa dilihat dari gangguan ADHD. Anak akan cenderung mengalami kesulitan berfokus pada sesuatu.
Hal ini karena anak tersebut tidak mendengarkan dengan seksama perintah yang diberikan. Akibatnya sulit menyelesaikan satu tugas dan cenderung ceroboh.
- Impulsif
Impulsif ditandai dengan bertindak sebelum berpikir dahulu. Akibatnya perilakunya kadang membahayakan orang sekitar seperti kebiasaan mendorong.
Emosional pada anak ADHD termasuk sangat kuat sehingga dirinya sendiri tidak dapat ia kendalikan. Jangan heran jika tindakannya sangat beresiko untuk diri sendiri bahkan orang lain.
Gejala seperti ini bisa disadari para orang tua ketika anak berusia 7 tahun. Anda mungkin akan sadar anak berperilaku sama seperti saat balita pada saat usianya 7 atau 8 tahun.
Perlu diketahui gangguan jenis ini tidak bisa disembuhkan ataupun dicegah hanya dapat ditangani dengan beberapa cara.
Sebaiknya konsultasi dengan dokter mengenai hal tersebut, jika anak Anda mengalami di atas untuk menentukan pengobatan terbaik. (Elva/Fajar).