”Peremajaan 41 kapal semuanya dilaksanakan di dalam negeri,” tegas dia. Dia percaya mereka mampu melaksanakan tugas tersebut.
Sebab, bukan hanya peremajaan, galangan-galangan tersebut sudah terbukti bisa membangun kapal perang yang dibutuhkan oleh TNI AL. Saat ini tidak sedikit kapal perang Angkatan Laut dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri.
Namun demikian, Ali menyampaikan, pihaknya tetap menyesuaikan dengan kemampuan galangan-galangan lokal itu. Mengingat jumlah kapal perang yang perlu diremajakan tidak sedikit. Dengan begitu, galangan-galangan tersebut tidak akan kelebihan beban kerja.
Khusus pengadaan kapal selam, Ali menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertahanan masih membertimbangkan penambahan kapal selam. Termasuk kapal selam yang dibangun bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).
Dia memastikan hal itu dilakukan dengan masukan-masukan dari Angkatan Laut. ”Untuk memilih kapal selam yang terbaik,” imbuhnya.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk memperkuat Angkatan Laut. Salah satu bukti nyata komitmen itu adalah dugaan Prabowo terhadap program peremajaan puluhan kapal perang TNI AL. Dia bahkan mendorong supaya jumlahnya ditambah dari 41 kapal perang menjadi 43 atau 44 kapal perang.
"Tolong approach Mabesal. Tolong, yang sudah tidak bisa operasional, segera masuk dock," kata Prabowo. (syn/jpg/ham/fajar)