FAJAR.CO.ID -- Jaringan sangatlah penting untuk keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Namun, terkadang jaringan bisa mengalami masalah yang dampaknya cukup besar terhadap perusahaan karena produktivitas berkurang drastis. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi diperlukan alat untuk memonitoring jaringan sehingga tim IT perusahaan tidak perlu selalu stand by. Salah satu aplikasi monitoring jaringan yang banyak dipakai adalah Netmonk.
Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan yang telah menggunakan software monitoring jaringan. Selain dapat membantu tim IT agar bekerja lebih efektif, perusahaan bisa mendapatkan notifikasi lebih cepat apabila terjadi masalah seperti down pada perangkat jaringan sehingga akan lebih cepat diatasi.
Jika mendapatkan notifikasi lebih cepat, maka perusahaan dapat menghemat biaya yang cukup besar dibandingkan harus mengalami kerugian akibat perangkat jaringan perusahaan mengalami down berjama-jam sehingga proses bisnis dan produktivitas pekerja terhambat. Lalu, data yang dihasilkan oleh aplikasi monitoring jaringan terhadap perangkat jaringan perusahaan dapat dijadikan data historis yang berharga yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan termasuk perencanaan awal tahun.
Contohnya perusahaan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Pusat yang mengandalkan Netmonk sebagai solusi dari permasalahan jaringan mereka. BPKP Pusat merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas melaksanakan pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. BPKP Pusat menggunakan jaringan internet Astinet dari Telkom Indonesia dalam mendukung proses bisnisnya.
Lalu, untuk solusi monitoring jaringan sebagai salah satu bentuk tindakan prevensi untuk permasalahan yang tidak diinginkan muncul, BPKP mengandalkan Netmonk Prime sebagai aplikasi monitoring jaringannya yang juga merupakan rekomendasi dari Telkom. Kebutuhan BPKP Pusat terkait performa jaringan, status up and down, dan detail perangkat jaringan telah diakomodir oleh Netmonk dalam dashboard-nya. “Netmonk hampir bisa memenuhi dari sisi kebutuhan di BPKP. Kami bisa melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic terus juga kita bisa melihat kesehatan perangkat,” ujar Wahyu Anggoro, Subkoordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP Pusat.
Begitu juga dengan Yakes yang merupakan Yayasan Kesehatan pegawai Telkom yang memiliki berbagai pelayanan seperti Rawat Jalan Tingkat Pertama hingga Home Health Care. Yakes memanfaatkan modul Network Monitoring dari Netmonk Prime sebagai solusi monitoring jaringan pada pelayanan kesehatan.
Yakes menggunakan Netmonk Prime yang merupakan all-in-one monitoring tools yang terdiri tiga modul sekaligus, yakni Network Monitoring, Web/API Monitoring, dan Linux Server Monitoring. Netmonk Prime dapat menjawab kebutuhan dan solusi atas permasalahan yang dialami Yakes karena dengan Netmonk Prime dapat mengetahui detail setiap perangkat, traffic, dan juga kondisi perangkat. Proses instalasi dan pengoperasian yang mudah ditambah selalu mendapatkan pembaruan fitur terbaru membuat proses monitoring yang dilakukan oleh Yakes berjalan dengan baik. Perbedaan yang dirasakan sebelum dan sesudah menggunakan Netmonk yang pasti dapat menghemat waktu dengan proses otomatisasi dalam monitoring jaringan. (*/fnn)