Apakah French Kiss Bisa Tularkan HIV?

  • Bagikan
Ilustrasi Berciuman

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah unggahan di akun Twitter Prof. dr. Zubairi Djoerban membahas tentang pria sehat yang melakukan ciuman dengan kekasihnya yang merupakan orang dengan HIV/AIDs (ODHA). Setelahnya, lidahnya terluka. Pertanyaannya apakah ada resiko penularan?

Pertama perlu diketahui bahwa dalam air liur tidak terdapat virus HIV ini. Dua orang yang melakukan ciuman akan mempertemukan bibir dengan bibir. Ini tidak beresiko menularkan virus. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan ini.

Salah-satu gaya ciuman yang populer adalah french kiss. Apa itu? French kiss ini disebut juga ciuman lidah atau ciuman Prancis. Lidah menyentuh bibir atau lidah pasangan yang efeknya bisa meningkatkan level endorfin.

Secara teori gaya ini bis jadi media penularan HIV, terlebih saat terluka. Tetapi, penularan kemungkinan besar tidak terjadi jik ODHA tidak memiliki luka di lidah atau gusinya. Dengan kata lain, kadus ini amat jarang terjadi.

Lalu, bagaimana penularan HIV ini?

Virus ini akan membuat penderitanya sakit jika telah masuk ke sirkulasi darah. Biasanya terjadi kepada pengguna narkotika menggunakan alat suntik.

Selain itu, hubungan seksual juga bisa menjadi jalan penularan virus ini. Nah, bagaimana dengan kasus french kiss ini? Biasanya saat pasangan tersebut tidak berhenti saat merasakan dorongan endorfin, akan berlanjut ke hubungan seksual. Ini perlu jadi catatan karena resiko penularan HIV sangat tinggi lewat hubungan seks.

Pertanyaan lainnya apakah minun dari bekas HIV bisa menularkan virus?

Ada beberapa kegiatan yang tidak akan menular saat berinteraksi dengan penderita HIV adalah bersalaman, pelukan bahkan minum dari bekas gelas penderita tidak memiliki resiko penularan.

Nah, disisi lain penyakit yang bisa menular lewat ciuman adalah Meningitis, Herpes, Mononukleosis, dan lainnya kata dr. Zubairi.

Perlu diketahui jika penyakit HIV merupakan penyakit yang belum ada obatnya. Pemberian obat kepada penderita hanya bertujuan mengurangi virus yang menyasar sistem kekebalan tubuh manusia ini. (Elva/Fajar).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan