Warga Miskin 60 Tahun ke Atas, Sri Sultan Hamengku Buwono X Wacanakan Bantuan Seumur Hidup

  • Bagikan
Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X usai Penandatanganan Nota Kesepakatan Sinergi Penyelenggaraan Pemilu dn Pilkada Serentak 2024 di Bangsal Kepatihan, Jogjakarta, Jumat (19/8). (Luqman Hakim/Antara)

”Dengan begitu dia bisa punya pendapatan yang tetap setiap bulan entah mau bertani, ternak lele, atau lainnya tapi menggunakan tanah kas desa yang disewa oleh mereka lewat dana keistimewaan,” terang Sultan HB X.

Sultan menilai tidak adil apabila tingkat kemiskinan di DIJ hanya dipandang berdasar persentase tanpa melihat jumlah penduduk lalu disimpulkan bahwa kemiskinan DIJ tertinggi di Pulau Jawa. Pasalnya, jika dibandingkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur meski persentase kemiskinan lebih rendah, namun jumlah penduduk di dua provinsi itu jauh lebih tinggi.

”Jogjakarta kemiskinan 11 persen tapi jumlah penduduk 3,7 juta sehingga (jumlah warga miskin) sekitar 400 ribu, tapi kalau Jawa Tengah kemiskinan 9 persen memang lebih rendah tapi kan dikalikan (jumlah penduduk) 36 juta kan berbeda,” ucap Sultan HB X.

Selain itu, menurut Sultan, apabila pendataan warga miskin hanya diukur berdasar rata-rata konsumsi per kapita tanpa menghitung aset yang dimiliki maka warga dengan kategori miskin di DIJ tidak akan pernah habis. Sebab, ada sebagian warganya yang memilih menekan konsumsi dan lebih mementingkan perawatan sapi sebagai hewan ternaknya.

”Itu terjadi betul pada waktu kita tanya, berarti apa, dia lebih menghemat, tidak menghitung konsumsi berdasar kalori,” ujar Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tingkat kemiskinan di DIJ pada September 2022 tercatat paling tinggi di Pulau Jawa mencapai 11,49 persen dari total penduduk. Angka itu naik dari periode Maret 2022 yang sebesar 11,34 persen. (ant/jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan