Surplus Listrik Perkuat Daya Tarik Investasi

  • Bagikan
PLTB Sidrap menjadi salah satu pemasok listrik di wilayah Sulawesi bagian Selatan. (IST)
PLTB Sidrap menjadi salah satu pemasok listrik di wilayah Sulawesi bagian Selatan. (IST)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Daya tarik investasi Sulsel makin menjanjikan. Ditopang ketersediaan energi listrik yang andal.

Saat ini Sulsel surplus listrik hingga 560 MW. Kelebihan daya tersebut akan memberi jaminan kepada pelaku industri dalam mendukung keberlangsungan bisnis mereka.

Pakar Energi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Erwin Eka Putra, perluasan infrastuktur juga harus mendukung keandalan kelistrikan di Sulsel.

Menurutnya, pemerataan pembangunan tentu akan mendatangkan banyak investasi.

"Jika bicara investasi maka sektor pembangunan menjadi indikator, sementara nyawa industri adalah energi listrik, maka itu yang harus dijaga," paparnya, Rabu, 25 Januari.

Dia mengemukakan, ketahanan listrik Sulsel terus menguat akan menjadi jualan menarik. Konsumsinya pun meningkat sepanjang 2022 kemarin, realisasi mencapai 9,54 Tera Watt hour (TWh) atau tumbuh 16,53 persen dari 2021.

Peningkatan ini terutama didominasi konsumsi listrik golongan pelanggan industri, bisnis, rumah tangga, dan electrifying agriculture.

Namun Erwin juga menyarankan elektrifikasi terus digenjot. Misalnya di wilayah kepualauan yang masih banyak belum terjangkau listrik PLN. Hal inilah harus diperhatikan agar bisa sebagai penopang investasi.

"Pengembangan energi kelistrikan (harus) menjangkau seluruh wilayah," terangnya.

Lebih lanjut, pedesaan dan pulau kecil juga harus menjadi concern dalam meningkatkan sistem EBT. Tentu, agar ekosistem energi hijau bisa merata.

Zona Aman

Sementara Anggota Dewan Energi Nasional Musri Mawaleda menjelaskan, saat ini posisi Sulsel kuat dari sektor kelistrikan. Bahkan fasenya berada di zona "tahan". Artinya dalam waktu dekat tidak ada kekhawatiran kekurangan listrik.

Menurutnya, kondisi surplus masih menjadi keunggulan, hal ini seiring permintaan akan listrik yang perlahan tumbuh sehabis pandemi.

"Kalau terkait ini di Sulsel sudah memadai, bahkan hasil pengawasan kita kategori tahan, meski belum sangat tahan, setidaknya tidak akan ada krisis karena ada cadangan yang bisa digunakan sewaktu-waktu," bebernya.

Hal ini diperkuat dengan kondisi bauran energi yang cukup baik. Meski begitu, ke depan hal ini yang harus konsisten diperkuat mengingat permintaan akan terus meningkat.

Industri Meningkat

Terpisah, General Manager PLN UID Sulselrabar Moch. Andy Adchaminoerdin, menyampaikan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri bahkan cukup signifikan sepanjang 2022 mencapai 61,65 persen.

"Peningkatan konsumsi listrik ini selain menjadi kabar baik turut membawa harapan dapat meningkatkan geliat perekonomian bagi pelanggan," ungkapnya.

Pertumbuhan penjualan juga sejalan dengan penambahan pelanggan. Sampai dengan akhir 2022 jumlah pelanggan sebanyak 3.703.574 atau bertambah sebanyak 163.726 pelanggan dari tahun sebelumnya.

Ia menjelaskan, beberapa startegi yang dilakukan pihaknya menjadi salah satu indikator pendorong peningkatan realisasi konsumsi listrik ini.

Utamanya dalam memastikan pasokan listrik di daerah naungannya bisa cukup. Hal ini tentu memberi pengaruh terhadap keputusan investasi investor.

"Dengan memastikan kebutuhan listrik masyarakat cukup bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk
berinvestasi," papar Andy.

Tambah Pembangkit EBT

PT PLN (persero) kembali membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Selayar. Kapasitasnya 3,2 megawatt peak (MWp).

PLTS ini ditargetkan beroperasi pada Oktober 2023, ketiga proyek ini akan dibangun pada lokasi yang tersebar, yakni di Desa Pasimarannu dengan kapasitas 1.398 kilowatt peak (kWp). Dua wilayah lainnya di Desa Takabonerate dengan kapasitas 1.114 kWp dan Desa Pasilambena kapasitas 695 kWp.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat Moch. Andy Adchaminoerdin, mengatakan kehadiran PLTS menjadi wujud komitmen PLN dalam menghadirkan energi ramah lingkungan.

"Masyarakat Selayar bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian,” ujar Andy dikutip dari situs resmi PLN, kemarin.

Andy mengemukakan, tiga PLTS nantinya dapat memperkuat keandalan pasokan listrik serta perbaikan pelayanan pada pelanggan eksisting. Termasuk mendukung investasi industri di kabupaten yang dijuluki Tanadoang tersebut.

Tiga PLTS ini akan menjadi pasokan tambahan dalam melayani 29.392 pelanggan. Sebelumnya, Kabupaten Selayar sudah memiliki satu PLTS dengan kapasitas 1,3 Mega Watt peak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai.

Saat ini bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Sulawesi Bagian Selatan sebesar 45,8 persen. Pencapaian itu di atas target nasional 23 persen di tahun 2025. (msn)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan