Nasib konser itu sempat terombang-ambing selama beberapa tahun. Misalnya, mengalami beberapa penundaan akibat pandemi Covid-19. Bahkan sempat diisukan tak mendapat izin dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menggunakan SUGBK sebagai lokasi konser. Alasannya, demi persiapan menjelang Piala Dunia U-20.
Terlepas dari itu, Raisa akan menorehkan sejarah baru. Yakni, menjadi solois perempuan pertama yang menggelar konser di SUGBK. Dia pun mengaku terharu bisa mencapai titik itu. Mengingat orang-orang di sekitarnya yang juga ikut berjuang mewujudkan impiannya tersebut.
’’Ada sih momen-momen haru kayak ngelihat kerja keras tim. Mulai dari nyari sponsor, bolak-balik nyusun konsep, terus di-pending dan harus balikin tiket. Itu berat lho dijalani mereka,’’ ungkap Raisa.
Selain itu, dukungan penuh dari keluarga. Termasuk pengertian dari suami dan anaknya untuk fokus terhadap konser tunggal itu.
’’Karena aku bakal sibuk banget untuk latihan dan sebagainya, tapi cuma sampai konser aja. Aku juga ngomongin ini terus karena otakku tuh kayak udah nggak bisa dibagi-bagi,’’ ucap Raisa. (JPC)