Jokowi Reshuffle Kabinet, Teguh Yowono: Tidak Mempengaruhi Konstelasi Politik

  • Bagikan
Tangkap layar - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri prosesi Kick-Off Keketuaan ASEAN 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (29/1/2023). (ANTARA/Gilang Galiartha)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono menilai langkah “reshuffle” atau perombakan kabinet tidak akan terlalu mempengaruhi konstelasi perpolitikan di Tanah Air.

“Reshuffle sekarang ini kan hal biasa ya. Ada atau tidak reshuffle, tidak mempengaruhi konstelasi politik,” kata Teguh, di Semarang, Minggu, (29/1).

Isu perombakan kabinet belakangan mencuat, terlebih setelah muncul kabar kerenggangan hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai NasDem.

Pada pekan lalu, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta meski tidak ada penjelasan mengenai maksud pertemuan tersebut.

Teguh juga mengatakan, perombakan kabinet bisa saja dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat untuk menegaskan posisi politiknya, terutama menjelang kontestasi Pemilihan Umum 2024.

“Apakah itu (reshuffle) akan menentukan kehebohan politik, enggak akan. Hanya semakin menegaskan, misalnya si A mendukung A dari partai A. Itu saja saya kira,” kata Wakil Dekan I FISIP Undip tersebut.

Menurut dia, Presiden memang sudah seharusnya menjaga soliditas kabinet yang dipimpinnya dengan berbagai upaya, termasuk merombak kabinet jika memang langkah itu diperlukan.

“Saya kira jelas begitu. Di mana pun presiden itu ‘the most ultimate power’. Ketika kemudian ada yang tidak loyal, ada yang memutuskan selesai di tengah jalan, harus ada penegasan dari pemimpin nasionalnya,” kata Teguh.

Mengenai isu reshuffle, Presiden Jokowi juga sudah menanggapinya saat ditanya wartawan, dengan meminta untuk menunggu, termasuk kemungkinan perombakan kabinet dilakukan pada Rabu Pon.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan