FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar ground breaking Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Makassar di Kawasan CPI Makassar, Selasa, (31/1/2023).
Acara peletakan batu pertama ini dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Aswan Usman menyampaikan pemerintah pusat telah mencanangkan dua rumah sakit OJK (otak, jantung dan kanker) terbesar.
Satu di Surabaya yang telah ground breaking sejak Desember 2022 lalu. Kemudian yang kedua di Makassar.
Rumah sakit ini merupakan RS otak, jantung dan kanker terbesar di Indonesia Timur.
“Ini proyek prestisius buat pemerintah kita,” ucapnya kepada wartawan.
“Beberapa sih kita bangun tapi itu bukan semegah ini, ada di papua, Kupang terus nanti juga ada di Riau tapi tidak semegah yang di Surabaya dan Makassar. Dan ini merupakan proyek yang benar-benar menjadi atensi dari pusat,” tuturnya.
Pembangunan RS ini ditargetkan selesai bulan Juli tahun 2024 mendatang.
“Ini diharapkan selesai sebelum pak Jokowi turun. Jadi Insya Allah setelah tahun depan nanti tahun 2024 pak gubernur, perkiraan kita bulan 6 berkenan nanti. Ini kita sudah ada upaya percepatan,” jelasnya.
Pembangunan fisik RS ini murni menggunakan APBN sebesar Rp1,4 Triliun dengan sistem multiyears. Diluar alkes Rp600 Miliar.
“Anggaran full APBN, multiyears Rp1,4 triliun dikontrak. Itu sudah melalui proses yang panjang. Belum termasuk alkesnya, sekitar Rp600 Miliar,” tambah dia.
Dengan kehadiran RS ini diharapkan untuk memutus mata rantai pasien keluar dari Indonesia Timur.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pembangunan ini sesuai dengan janji pemerintah tahun lalu bahwa akan membangun RS OJK, kerjasama antara Pemprov dengan Kementerian.
“Kita (Pemprov) siapkan lahannya terus kita fasilitasi jembatan dan sebagainya, kementerian membangun Rumah Sakit beserta alkes dan seluruh tenaganya. Dan Alhamdulillah dalam satu tahun perjalanan dari tanda tangan MoU bulan enam lalu tahun lalu kayaknya itu sudah terealisasikan. Sekarang sudah ground breaking,” ungkap Sudirman
Pihaknya akan mengupayakan, semua tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja lokal yang sudah dalan pembiayaan untuk disekolahkan oleh kementerian kesehatan.
“Itu juga sudah dituangkan dalam kerjasama kita bahwa akan ada resume resourcenya kita upayakan dari sini. Harapan kita ini menjadi rumah sakit hub untuk Indonesia Timur, khusus untuk otak jantung dan kanker,” kata pria kelahiran Bone ini.
RS ini disebut mendesak karena kata orang nomor satu Sulsel ini ada sekitar 300 ribu orang memiliki masalah OJK.
Untuk anggaran kata dia, ada sekitar Rp2 Triliun jika diakumulasikan pembangunan fisik dan alkes.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, proyek ini senilai dengan Rp1.427.247.483.900. Sumber anggaran DIPA Sekretariat Ditjen Yankes TA 2022-2024.
Luas lahan 62.798 m² dan luas bangunan 144.279,1 m² di Jalan Metro Tanjung Bunga Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Sebagai RS OJK, nantinya dibangun di masing-masing tower. Tower D (pelayanan kanker), tower C (pelayanan otak) dan tower b (pelayanan jantung).
Jumlah lantai maksimum 15 lantai. Sementara rencana desain 12 lantai.
Jenis pelayanan diantaranya jantung (226 TT), otak (268 TT), kanker (274 TT), ruang operasi (16), cathlab (7), chemotherapy (20 unit).
Selain itu, ICU, ICCU, PICU dan ICVCU 95 TT dan HCU/Intermediate care 59 TT. Kemudian bunker LINAC 3 dan rumah Singh 33 TT.
Masa konstruksi 690 hari kalender (2022-2024). Sedangkan masa pemeliharaan 180 hari kalender.
Nomor kontrak: KN.01.01/6.19/4868/2022. Nomor SPMK KN.01.01/6.19/4934/2022.
Konsultan Amdal oleh oleh PT Artama Interkonsultindo, Konsultasi Perencanaan (PT Pentarekayasa, PT Patroon Arsindo, dan PT Indah Karya), konstruksi (PT PP Persero Tbk dan PT Adhi Karya). (selfi/fajar)