Jokowi Mengaku ‘Ndeso’ Saat Maju Bersama Ahok di Pilkada DKI Jakarta

  • Bagikan
Jokowi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bukan siapa-siapa dan ndeso saat mencalonkan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju di Pilkada DKI pada 2012 lalu.

Hal itu ia ungkapkan Jokowi saat menghadiri HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

"Ingat, saya ini bukan siapa-siapa, dari Solo, ndeso. Masuk ke Jakarta yang kota besar, saya melihat saat itu ada peluang, karena setiap pemilihan pilkada di manapun selalu calonnya itu pakai jas, pakai dasi, pakai peci, nggak ada berani keluar dari situ," beber Jokowi.

Menurutnya, saat itu ia dan Ahok membuat trend baru sebagai calon yang menggunakan baju kotak-kotak.

"Saat itu, saya ingat menyiapkan dengan Pak Ahok itu baju kotak-kotak, nggak ada yang berani membuat trend seperti itu. Itu ada resikonya. Bisa kalah kalau keliru, tapi ternyata disambut oleh masayarakat, utamanya masyarakat muda," bebernya.

Dalam kesempatan itu, ia menyarankan agar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) harus menjadi trendsetter dari partai lainnya bila ingin menang di Pemilu 2024.

Menurut dia, PSI harus membaca peluang dengan memiliki diferensiasi.

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan PSI untuk tidak mengangkat isu-isu yang tidak disukai oleh anak-anak muda.

"Jangan mengangkat isu-isu yang tidak disukai oleh anak-anak muda kita. PSI harus memiliki diferensiasi kalau dibandingkan dengan partai-partai yang lain, jangan ikuti mereka. Isunya jangan ikuti mereka. Jangan jadi followers tapi harus jadi trendsetter-nya. Dapat pasti dapat," tegas Jokowi. (eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan